Jaga dan Lestarikan Agar Yogyakarta tetap Istimewa

1
min read
A- A+
read

“Kami punya mimpi besar bahwa kedepannya Yogyakarta menjadi world heritage” ungkap GKR Mangkubumi, Doctor of Humane Letters dari Northern Illinois University Amerika Serikat itu mengajak semua mahasiswa untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan agar Yogyakarta tetap istimewa. Bulan Oktober yang akan datang DIY diundang oleh UNESCO untuk diberi pengakuan kawasan sumbu filosofi di Riyadh.

Harapannya kepada para mahasiswa baru yang berasal dari luar DIY dapat melihat berbagai khasanah budaya DIY karena akan tinggal menuntut ilmu dalam waktu lama. Tidak lupa untuk berbaur dengan masyarakat sekitar, mahasiswa lain, dan masyarakat dari luar DIY lainnya. GKR Mangkubumi juga mengingatkan agar para mahasiswa yang telah selesai studi agar kembali untuk membangun daerahnya agar pemerataan ekonomi di Indonesia bisa berkembang. Hal ini disampaikan GKR Mangkubumi dalam kuliah umum bagi mahasiswa baru UNY di GOR UNY, Senin (7/8).

Kuliah umum yang dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto tersebut diikuti oleh 10.501 mahasiswa baru jenjang D4, S1, S2 dan S3. Dalam kesempatan ini Dr. (HC) GKR Mangkubumi menyampaikan bagi para mahasiswa baru agar tetap menjaga kesehatan agar dapat mengikuti acara hingga selesai sehingga minggu depan dapat mengikuti perkuliahan. Secara khusus GKR Mangkubumi berpesan agar mahasiswa dari DIY dapat mengawal mahasiswa yang dari luar Yogyakarta.

“Sejarah Yogyakarta pada 18 Agustus 1945, sehari setelah Indonesia Merdeka, Sinuwun Hamengkubuwono IX beserta Paku Alam VIII menyatakan bahwa Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat bergabung bersama Negara Republik Indonesia” paparnya. Piagam kedudukan sebagai Daerah Istimewa diberikan Presiden Soekarno pada 5 September 1945, dan Agustus 2012 oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memberikan Undang-Undang Keistimewaan bagi DIY.

Tidak lupa, Wanita kelahiran 24 Februari 1972 itu juga mengingatkan agar mahasiswa dari luar DIY untuk belajar unggah-ungguh dan Bahasa Jawa selama tinggal di Yogyakarta. Dicontohkannya semisal lewat di depan orang yang lebih tua agar sedikit membungkuk. Juga dalam memilih organisasi yang akan diikuti agar dipilih dan dipilah mana yang terbaik bagi dirinya.

Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono

MBKM