MAHASISWA DENGAN IP TERTINGGI, LULUS TERCEPAT DAN USIA TERMUDA

1
min read
A- A+
read

Wisuda Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta periode Agustus dilaksanakan pada Sabtu (31/8) di GOR UNY. Pada wisuda kali ini Dicha Nur Wendha dari prodi Manajemen Fakultas Ekonomi berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,93. Saat ditanya bagaimana lelaki kelahiran Magelang, 12 Agustus 1996 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, alumni SMAN 1 Pundong itu mengaku selalu berusaha mengatur waktu dalam beraktivitas dan kuliah. “Saya tidak pernah menunda pekerjaan, bahkan kalau bisa diselesaikan sebelum deadline” kata Dicha. Warga Panjangrejo Pundong Bantul tersebut dalam studi juga aktif mengerjakan tugas dan membaca literatur yang disarankan dosen. Putra Danu Kisworo dan Mujiatun tersebut juga aktif di Kopma Uny dan Forum Debat mahasiswa fakultas ekonomi.

Mahasiswa yang lulus tercepat dalam wisuda UNY periode ini adalah Venti Karinta dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 10 bulan. Menurut gadis kelahiran Cilacap, 18 Mei 1997 tersebut, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Warga Kedungdadap, Kedungreja, Cilacap tersebut mengejar waktu karena ingin cepat bekerja. “Saya ngebut kuliah karena ingin meringankan orang tua dalam membiayai kuliah, apalagi ayah saya sudah meninggal” kata Venti. Alumni SMAN 1 Kedungreja tersebut biasa mengambil SKS penuh hingga 24 SKS dan mendapat beasiswa bidikmisi. Tidak mengecewakan, indeks prestasi yang dicapai anak pasangan Triyatno (alm) dan Kusniyati tersebut mencapai 3,74.

Sedangkan Maria Clara Yubilea Sidharta dari prodi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas bahasa dan Seni merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode ini. Gadis yang lahir di Yogyakarta, 13 Mei 2000 tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 19 tahun 3 bulan. Putri pasangan Boy Rahardjo Sidharta dan Patricia Lestari Taslim tersebut sejak lulus SD tahun 2011 tidak bersekolah formal melainkan melalui homeschooling. Tahun 2013 berhasil memperoleh ijazah Paket B dan tahun 2015 memperoleh ijazah Paket C. “Saya tertarik kuliah setelah ada pertemuan keluarga homeschooling di Puncak tahun 2015” kata Lala, panggilan akrabnya. Warga Maguwoharjo Depok Sleman tersebut berhasil meraih indeks prestasi cumlaude dengan nilai 3,78. (Dedy)