PEMBUKAAN LOMBA INOVASI DIGITAL MAHASISWA

1
min read
A- A+
read

PEMBUKAAN LOMBA INOVASI DIGITAL MAHASISWA

Kegiatan lomba inovasi digital mahasiswa ini baru pertama kali diadakan dan merupakan inisiasi lomba inovasi digital yang merupakan gabungan antara pembelajaran dengan kemahasiswaan, karena saat itu sedang dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran maupun pendidikan pada umumnya. Pada awalnya lomba ini dikhususkan bagi bidang kependidikan, namun berdasarkan masukan tim maka diubah tidak hanya untuk bidang kependidikan melainkan untuk umum. Oleh karena itu namanya diganti menjadi Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM). Demikiat dikatakan Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa Ditjen Belmawa Kemendikbud Misbah Fikrianto dalam pembukaan LIDM di Digital Library UNY Kamis (14/11). Lebih lanjut Misbah mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkembangkan kompetensi mahasiswa secara utuh dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta mengembangkan materi pendidikan berbasis digital. “Selain itu juga untuk mendukung literasi data, teknologi dan manusia” kata Misbah. Menurutnya kekuatan mahasiswa, dosen dan sumber daya manusia menjadi kunci, baik sebagai manager, opeator, leader maupun policy maker. Oleh karena itu pengembangan teknologi baik scientific maupun development untuk kepentingan pendidikan sangat penting.

Kegiatan dibuka Rektor UNY Sutrisna Wibawa yang dalam sambutannya mengatakan bahwa era sekarang merupakan era revolusi industri 4.0 yang berkembang menjadi society 5.0 dimana salah satu hal di dalamnya adalah era digital. “Lomba ini adalah bagian dari bagaimana kita melaksanakan era ini” kata Rektor. Dan yang biasa dikenal dengan 4C yaitu critical thinking, creativity, communication dan collaboration, sekarang ini adalah kesempatan yang baik untuk mewujudkan kemampuan itu. Para peserta dalam mempersiapkan karyanya, disitulah unsur kreativitas yang mengarah ke inovasi akan diwujudkan. Untuk menuju kesana melalui jalan yang panjang yang merupakan implementasi 4C tersebut. Dalam lomba ini memerlukan kemampuan fleksibilitas dan adaptif yang tidak dipelajari di program studi. Rektor berharap lomba ini akan terus berlanjut seiring perkembangan teknologi sekaligus menjadi wadah selain Pimnas untuk meningkatkan kreativitas.

LIDM berlangsung pada 14-16 November dan diikuti oleh 121 peserta dengan 37 dosen pendamping dari 27 perguruan tinggi se-Indonesia yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Instutut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Trunojoyo, Universitas Khairun, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Esa Unggul, Universitas PGRI Palembang, Universitas Teknokrat Indonesia, Univesitas Gunadarma, Universitas Budi Luhur, Universitas Presiden, Universitas Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Madura, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Universitas Muslim Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Divisi I diikuti 32 peserta dari 9 perguruan tinggi, divisi II diikuti 31 peserta dari 9 perguruan tinggi, divisi III diikuti 31 peserta dari 10 perguruan tinggi dan divisi IV diikuti 27 peserta dari 8 perguruan tinggi. Lomba dibuka oleh Rektor dengan memindahkan logo LIDM secara virtual reality melalui laptop. (Dedy)