KONTEKS RIIL MENUJU KE MATEMATIKA FORMAL

1
min read
A- A+
read

KONTEKS RIIL MENUJU KE MATEMATIKA FORMAL

Bersama dengan 13 orang dosen Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sugiman, M.Si. hari Sabtu (19/6) di Auditorium UNY dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika. Pelaksanaan pengukuhan guru besar yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat ini berjalan lancar dan khidmat.

Pria yang memperoleh gelar doktor dari UPI Bandung tahun 2010 ini menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Jembatan Model sebagai Pemicu Proses Matematisasi Siswa.“ “Matematika merupakan objek pikiran sedangkan siswa berhadapan dengan objek riil. Jauhnya karakteristik dari keduanya (objek riil dan objek pikiran) menyebabkan belajar matematika menjadi penuh tantangan. Untuk itu, diperlukan model yang menjadi jembatan dari konteks riil menuju ke matematika formal,” urainya.

Lebih lanjut, ayah dari Risma, Fatma, dan Seruni ini menyampaikan bahwa, “Pada proses matematisasi ini terdapat adanya kesinambungan antar tahapan yang bermula dari konteks riil, dilanjutkan dengan pembuatan jembatan model, dan akhirnya sampai pada penggunaan simbol-simbol matematika yang sudah lepas dari konteks riil semula. Sebagai contoh pada barisan aritmetika 3, 5, dan 7 mempunyai suku pertama 3 dengan beda 2. Suku ke-100 dari barisan tersebut dapat dicari dengan rumus an = 3 + 2(n –1) sehingga didapat a100 = 3 + 2(100 – 1) = 201. Cara ini disebut cara matematika formal.”

“Tiga suku pertama mempunyai struktur yang sama, yakni memiliki 2 kaki dan 1 titik puncak. Kedua kaki masing-masing mempunyai banyak kelereng yang sama dengan nomor sukunya. Melalui berpikir analogi dan induktif, diperoleh suku ke-100 adalah (banyak kelereng pada dua kaki) + 1 = (100 + 100) + 1 = 201. Contoh ini menunjukkan kekuatan dari suatu konteks beserta jembatan modelnya untuk membantu proses menemukan rumus an = (2n + 1). Pada saat ini ide tentang jembatan model semacam ini sudah menggema pada tataran akademis dan kemudian perlu diimplementasikan pada tataran praktik pembelajaran di seluruh sekolah,” jelas suami dari Dra. Endar Pujiasti.

Riwayat pendidikan Sugiman dimulai dari tingkat Sekolah Dasar di SDN Bandung Kutoarjo  pada tahun 1977,  kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP N 1 Kutoarjo lulus tahun 1981. Sedangkan SMA ditempuh dan lulus tahun 1984 di SMA N Kutoarjo. Gelar Sarjana diperoleh tahun 1989 di IKIP Yogyakarta. Tidak puas sampai di sini, Sugiman melanjutkan S-2 dan lulus tahun 1997 dari ITB Bandung. Gelar Doktor diperoleh dari UPI Bandung tahun 2010.

Banyak karya Sugiman yang telah didaftarkan dan memperoleh Hak Cipta, diantaranya  Komik Matematika Realistik Seri Himpunan (2019), Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Berbasis Komik dan Pendekatan Matematika Realistik Kelas VII SMP Topik Himpunan (2019), Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis STEM-Problem-Based Learning untuk Memfasilitasi Kemampuan Penalaran Matematis dan Self-efficacy (2020), Video Penggunaan Aplikasi Ruang Belajar MTK (2020), dan Komik Matematika Realistik Seri Bilangan (2020).

Pengalaman jabatan dalam pengelolaan institusi yang pernah diembannya antara lain menjadi koordinator Program Studi S1 FMIPA, Kajur Pendidikan Matematika FMIPA, Korprodi S2 Pascasarjana dan Korpodi S2 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Kegiatan tersebut sesuai dengan pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) UNY dalam agenda pendidikan berkualitas dan kelembagaan yang tangguh. (Sud).