MEDIA TUK AJARKAN ANAK TENTANG KESELAMATAN LISTRIK

1
min read
A- A+
read
MEDIA TUK AJARKAN ANAK TENTANG KESELAMATAN LISTRIK

Listrik dan peralatan kelistrikan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dewasa ini untuk menunjang berbagai kebutuhan. Di sisi lain, peralatan kelistrikan memiliki risiko bahaya yang mengancam keselamatan diri terlebih bila penggunaan peralatan kelistrikan yang tidak sesuai standar baik dari segi pemasangan maupun material. Standar pemasangan peralatan kelistrikan telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 sebagai upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya kecelakaan penggunaan listrik. Namun pemasangan yang tidak sesuai standar PUIL 2011 dan kelalaian pengguna sering kali menyebabkan gangguan-gangguan yang membahayakan terutama terjadinya kejut listrik atau lebih sering dikenal oleh masyarakat awam dengan sebutan kesetrum. Cukup banyak kecelakaan listrik di masyarakat terutama pada anak karena ketidakpahaman mereka tentang keselamatan listrik. Disini peran media untuk mengajarkan mengenai keselamatan listrik berperan penting.

Kondisi tersebut mendasari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk menciptakan inovasi media pembelajaran keselamatan listrik untuk anak usia dini yang diberi nama MOKELIS FOR KIDS. Tim ini terdiri dari Gito Syahril Fajar dari Program Studi DIII Teknik Elektro, Dimas Mahendra dari Program Studi D3 Teknik Elektro, dan Rahmad Prasetyo dari Program Studi Pendidikan Teknik Elektro.

Gito Syahril Fajar,menjelaskan bahwa media pembelajaran timnya berbentuk mainan anak yang dilengkapi dengan beberapa fitur diantaranya komponen kelistrikan dasar yang sering ditemui di rumah tangga. MOKELIS FOR KIDS dikemas semenarik mungkin agar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak, dan semangat belajar anak.

 “Komponen tersebut berfungsi untuk melakukan simulasi keselamatan listrik untuk anak usia dini dengan notifikasi suara berupa peringatan bahaya, tidak berbahaya, serta nasihat-nasihat untuk anak,” terangnya.

“Selain itu, peringatan kondisi bahaya dilengkapi dengan simulasi kejut listrik atau kesetrum yang dilakukan menggunakan vibrator seperti fitur getar pada handphone”, tambahnya.

“Kami berharap MOKELIS FOR KIDS dapat mengajarkan keselamatan listrik pada anak usia dini di Indonesia sehingga angka kecelakaan akibat listrik di Indonesia dapat berkurang” harap Gito.

Semoga kedepan lat ini dapat dimanfaatkan guru-guru PAUD maupun TK dalam mengajarkan anak usia dini tentang keselamatan listrik dengan mudah dan menyenangkan. (hryo)