MODEL EVALUASI MUTU INTERNAL SEBAGAI SARANA PENGHASIL GURU PROFESIONAL

1
min read
A- A+
read

Guru Pendidikan Agama Islam ternyata masih belum memenuhi standar kualifikasi. Hal ini membuat Kementrian Agama membuat kebijakan strategis di bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dengan cara rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi. Akan tetapi perekrutan ini pun tidak otomatis mendongkrak mutu pembelajaran dalam program studi Kependidikan Islam karena banyak lulusannya kurang profesional, lemah kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan penelitian dan melaksanakan PPM. Disinilah Siti Choiriyah mengangkat fenomena ini melalui penelitian yang dipaparkan dalam Disertasinya yang berjudul “Model Evaluasi Mutu Internal Program Studi Kependidikan Islam dalam Menghasilkan Calon Guru Profesional”

Choiriyah mencoba untuk menemukan langkah-langkah model evaluasi mutu internal yang tepat dan akurat mencakup input, proses dan output pada program studi kependidikan Islam dalam menghasilkan calon guru profesional. Dirinya juga meneliti karakteristik instrumen dalam model evaluasi mutu program studi Kependidikan Islam. Tidak hanya itu, Choiriyah juga meneliti efektivitas model evaluasi dan gambaran dan kriteria hasil evaluasi mutu yang dilaksanakan pada program studi Kependidikan Islam.

Dari hasil penelitian, Choiriyah menyimpulkan telah menemukan model Evaluasi Mutu Internal Program Studi Kependidikan Islam dalam menghasilkan calon guru profesional yaitu model EMI-PSPI. Dari hasil evaluasi menggunakan model EMI-PSPI dapat memberikan gambaran secara faktual dan utuh mengenai mutu program studi Kependidikan Islam karena model ini bisa menghasilkan profil mutu program studi pendidikan Islam yang komperehensif dengan data dan informasi yang up to date. Secara praktikal, model ini akan memberi masukan bagi pengelola Program Studi Kependidikan Islam agar mampu melakukan evaluasi mutu program studi dalam menghasilkan calon guru profesional. Hasil ini dapat dijadikan pedoman bagi praktisi dalam meningkatkan mutu program studi kependidikan Islam serta menjadi bahan rekomendasi bahwa perlu adanya penilaian kinerja yang jelas agar diketahui keberhasilan dan kegagalannya, tutup Choiriyah di depan para penguji. (ant)