MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN PROGRAM KEJAR PAKET C

1
min read
A- A+
read

Tuntutan tentang meratanya pendidikan di Indonesia belum dapat dipenuhi karena masih banyak kendala seperti masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal setara SMA, termasuk warga masyarakat yang putus sekolah. Permasalahan lain adalah angkatan kerja yang tersedia dan bekerja berpendidikan rendah di bawah SMA. Banyaknya pengangguran di usia produktif dan masih dirasa perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar memiliki mata pencaharian, buka Subar Junanto dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Program Pascasarjana UNY.

Dalam Disertasi yang berjudul Model Evaluasi Pembelajaran Program Kejar Paket C ini, Subar memaparkan bahwa Program Kejar Paket C setara SMA dikembangkan untuk memri peluang pada masyarakat yang telah menyelesaikan Program Kejar Paket B setara SMP. Karakteristik Program Kejar Paket C sebagai bagian pendidikan nonformal di masyarakat Indonesia adalah pendidikan kesetaraan yang ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah. Dengan metode Research and Development, Subar mencoba untuk menghasilkan, mengetahui kelayakannya dan mengetahui efektivitas model evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran program Kejar Paket C yang dikembangkan.

Dari penelitiannya, Subar telah menghasilkan model Evaluasi Pembelajaran Program Kejar Paket C (EPPKC) dengan cakupan evaluasi yang meliputi konstruk, instrumen dan cara penskoran. Model ini memiliki konstruk dua dimensi yaitu proses dan produk. Model EPPKC ini telah memenuhi kelayakan dan memiliki tingkat efektivitas yang sangat baik. Hal ini terbukti bahwa model EPPKC dapat memberikan gambaran secara faktual dan menyeluruh mengenai penyelenggaraan Pembelajaran program Kejar Paket C berdasarkan kriteria model evaluasi yang dikembangkan, karena mampu menghasilkan profil pembelajaran program Kejar Paket C yang komperehensif dengan data dan informasi yang up to date.

Disamping itu, Model EPPKC dapat merencanakan dan memperbaiki pembelajaran program Kejar Paket C, dan juga menjamin keterlaksanaan pembelajaran program Kejar Paket C. Disamping itu model ini dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran program Kejar Paket C kepada masyarakat dan pihak yang memerlukan dan mempersiapkan pembelajaran program Kejar Paket C dalam menghadapi evaluasi eksternal dan akreditasi, ungkap mahasiswa Program Studi S3 PEP ini dihadapan para penguji. (ant)