PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH UNTUK WARGA PADUKUHAN JARANMATI 1 OLEH MAHASISWA KKN UNY K027

1
min read
A- A+
read
  PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH UNTUK WARGA PADUKUHAN JARANMATI 1 OLEH MAHASISWA KKN UNY K027

Reaksi hidrolisis dari asam lemak dengan basa (alkali) menghasilkan produk yang disebut sabun. Salah satu sumber asam lemak yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu minyak goreng. Selama ini, penggunaan minyak goreng di Indonesia belum maksimal. Sisa minyak goreng yang telah digunakan langsung dibuang ke lingkungan sekitar rumah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pembuangan limbah minyak goreng secara langsung menjadi salah satu alasan bagi kelompok KKN K027 UNY untuk memberikan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah untuk Padukuhan Jaranmati 1 Gunungkidul. Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah diharapkan agar masyarakat mampu meningkatkan nilai ekonomis limbah rumah tangga khususnya minyak goreng bekas dan mengurangi pembuangan limbah rumah tangga secara langsung ke lingkungan.

Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah oleh mahasiswa KKN RM UNY K027 telah terlaksana pada Minggu, 28 Juli 2019 pukul 14.00-17.00 WIB di posko KKN K027 RT 04, Padukuhan Jaranmati 1, Gunungkidul. Antusias peserta pelatihan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 15 orang karangtaruna dan 5 orang ibu-ibu rumah tangga Padukuhan Jaranmati 1. “Ya, seneng to, mbak bisa ikut pelatihan membuat sabun dari minyak jelantah. Kan, kalo minyak jelantah biasanya langsung dibuang ke tanah, ternyata bisa dibuat untuk sabun. Lumayan, sabunnya bisa dipakai di rumah buat sehari-hari. Saya juga jadi tau bahaya minyak jelantah kalo dibuang langsung ke tanah. Terima kasih mas dan mbak KKN”, ujar Bu Darto selaku warga Padukuhan Jaranmati 1 yang mengikuti pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah.

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun yaitu minyak jelantah, minyak kelapa, larutan alkali (NaOH), fragrance oil dan arang aktif. Mula-mula minyak jelantah di murnikan terlebih dahulu menggunakan arang aktif dengan perbandingan minyak dan arang aktif sebanyak 4:1. Minyak yang telah dimurnikan kemudian disaring dan siap diolah menjadi sabun. Kemudian minyak tersebut dicampur dengan minyak kelapa dengan perbandingan 9:1 (minyak jelantah:minyak kelapa). Fungsi dari minyak kelapa yaitu untuk menambah buih pada sabun. Kemudian tambahkan larutan NaOH ke dalam campuran minyak lalu diaduk hingga mengental. Langkah terakhir yaitu menambahkan fragrance oil (pewangi) ke dalam adonan sabun dan sabun siap dicetak. (Salma Husna)