PETA TEMATIK BAGI PENYANDANG TUNANETRA

1
min read
A- A+
read


Salah satu julukan kota Yogyakarta adalah kota ramah difabel. Namun hingga saat ini, fasilitas dan aksesibilitas pendidikan bagi para penyandang disabilitas belum sepenuhnya ramah bagi mereka. Di antaranya adalah minimnya media pembelajaran bagi para penyandang disabilitas.

Media pembelajaran bagi penyandang disabilitas masih terbatas jumlahnya. Terlebih lagi, media pembelajaran yang memfasilitasi pengenalan literasi spasial. Oleh sebab itu, Tiga mahasiswa UNY terdiri dari Roni Wijayanto (Pendidikan Geografi), Adesta Feby Putri Setiadi (Ilmu Sejarah), dan Fitria Meilynda Apriyati (Pendidikan Luar Biasa) kemudian mengembangkan peta tematik sebagai media pembelajaran literasi spasial (spatial literacy) bagi penyandang tunanetra. Media pembelajaran ini bertajuk SMATA Jogja (Smart-Thematic Map Jogjakarta), peta tematik sederhana yang berisi kondisi umum kota Yogyakarta meliputi jalan raya, lokasi dan titik fasilitas umum seperti halte Trans Jogja, rumah sakit, hingga bandara.

“Literasi spasial adalah kemampuan untuk menggunakan sifat-sifat ruang dalam berkomunikasi, memberikan alasan serta memecahkan masalah. Untuk mengembangakan pengetahuan mengenai literasi spasial bagi penyandang tunanetra, diperlukan media pembelajaran khusus. Kami menawarkan solusi melalui Smart Thematic Map atau peta tematik pintar bagi mereka,” ujar Roni, Rabu (17/7/2019).

Ketersediaan informasi publik berupa lokasi-lokasi suatu daerah atau aspek spasial merupakan hak akses masyarakat, termasuk juga bagi para penyandang tunanetra. Aspek-aspek spasial yang dapat diketahui berupa lokasi suatu daerah, jarak antar lokasi, orientasi, dan rute perjalanan. Dengan adanya SMATA Jogja, informasi publik berupa lokasi dan rute daerah Yogyakarta dapat tersampaikan bagi penyandang disabilitas, sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan pembangunan yang dicanangkan pemerintah.

SMATA Jogja dibagi menjadi empat kuadran yang berbeda. Dari keempat kuadran tersebut diambil salah satu daerah yang dapat dikenali oleh masyarakat awam. Keempat kuadran itu ialah; Peta Halte Trans Jogja Kawasan Depok (Kuadran I); Peta Halte Trans Jogja Kawasan Kusumanegara (Kuadran II); Peta Halte Trans Jogja Kawasan Malioboro (Kuadran III); dan Peta Halte Trans Jogja Kawasan Jombor (Kuadran IV). (Muhammad Abdul Hadi/JK)