PHP2D KSI MIST FMIPA UNY MENGEMBANGKAN WISATA EMBUNG GUNUNG PANGGUNG GUNUNGKIDUL

1
min read
A- A+
read

PHP2D KSI MIST FMIPA UNY MENGEMBANGKAN WISATA EMBUNG GUNUNG PANGGUNG GUNUNGKIDUL

Kelompok Studi Ilmiah MIPA Scientis (KSI Mist)  FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) sendiri merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Adapun tema pada pelaksanakan ini adalah “Terwujudnya mahasiswa yang berdaya saing melalui kolaborasi dalam pengembangan masyarakat desa di Era Industri 4.0” hal tersebut sejalan dengan Kebijakan Merdeka Belajar dicetuskan pemerintah untuk kampus Merdeka sangat relevan dengan program tersebut.

Kegiatan ini yang berlangsung sejak bulan Agustus – November 2020 ini menargetkan  warga Desa Tambakromo, Gunung Kidul, khususnya Karang Taruna Desa Tambakromo, Karang Taruna Dusun Klepu, Ibu - Ibu PKK, Penggiat Seni, Pendamping Desa Budaya  dan  Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS).

Kepala Desa Tambakromo, Sudigdyo Wiyoko, S.E.  menyambut baik kegiatan tersebut,”Kegiatan ini kami rasa dapat memacu semangat pemuda desa dalam menghidupkan kembali wisata Embung Gunung Panggung yang sempat tidak terurus”.
Kepada Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisno Wibawa, M.Pd. saat dikunjungi pada hari Jum’at (25/9), Ketua kelompok studi Astuti Naviah Apriliani (Pendidikan Kimia), mengatakan, “PHP2D dimaksudkan untuk mengembangkan kembali Wisata Embung Gunung Panggung dengan diintegrasikan dengan Desa Budaya Tambakromo. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya Pelatihan Potensi Objek Wisata yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Pariwisata, pembentukan kepengurusan POKDARWIS, pelatihan pengelolaan dan publikasi tempat wisata, pelatihan membatik, serta gotong royong pembersihan Objek Wisata Embung Gunung Panggung.”

Lebih lanjut Naviah berharap, “Semoga, semua komponen masyarakat Desa Tambakromo dapat saling bekerja sama untuk kembali membangkitkan Wisata Embung Gunung Panggung lagi. Pada akhir program ini akan dilakukan Pertunjukkan Seni Budaya  yang diadakan di Embung Gunung Panggung sebagai implementasi Desa Budaya bersamaan dengan Wisata Embung Gunung Panggung.”

Dalam pencapaian program tersebut strategi yang dilakukan tidak lain penyediaan dan pengelolaan objek wisata secara terpadu dalam perencanaan, pemanfaatan dan penataan serta konservasi sumber daya untuk mendukung keberhasilan program ini.  
Sejalan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. berharapa, “Upaya yang dilakukan dengan pembinaan untuk masyarakat dan perubahan konsep tata kelola dari lokasi Objek Wisata Embung Gunung Panggung mampu melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan budaya daerah dalam potensi obyek pariwisata di Gunung Kidul.” (Pras)