PORMA TENIS MEJA UNY DI TANGGAL MERAH, BUKAN ALASAN UNTUK TIDAK TANDING

2
min read
A- A+
read
PORMA TENIS MEJA UNY DI TANGGAL MERAH, BUKAN ALASAN UNTUK TIDAK TANDING

Tepatnya hari Jumat (19/04/2019) dan bertepatan dengan peringatan hari wafatnya Isa Almasih. Serta menjadi tanggal merah, hari libur nasional. Meski hari libur, tidak menyurutkan semangat penyelenggaraan PORMA (Pekan Olah Raga Mahasiswa) Tenis Meja UNY. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara Dies Natalis UNY ke-55.

Bukan tanpa pertimbangan PORMA Tenis Meja dilaksanakan pada hari libur. Dodi Irvandi, selaku Ketua Panitia PORMA Tenis Meja mengemukakan bahwa dua bulan sebelum hari H sudah diadakan sosialisasi tentang PORMA dari kemahasiswaan. Dodi berinisiatif melakukan pembentukan tim untuk survei di lapangan.

Berhubung panitia PORMA Tenis Meja dipegang oleh UKM Tenis Meja UNY dan berasal dari perwakilan semua fakultas, survei itu dapat berlangsung dengan mudah. Hasil survei itu yang menjadi acuan untuk menyampaikan penentuan waktu pertandingan.

“Hasil survei itu, kita diskusikan bersama. Dan banyak yang lebih setuju pada hari tanggal merah. Supaya tidak mengganggu aktiviras jalannya perkuliahan,” jelas Dodi saat ditemui oleh Jurnalis Kampus UNY di hall tenis meja, Jumat (19/04/19).

PORMA Tenis Meja diadakan selama dua hari. Pada hari Jumat (19/04), pertandingan yang diperebutkan adalah beregu campuran putra dan putri, kategori tunggal putera, dan kategori tunggal putri.

Sementara pada hari sabtu (20/04) merupakan babak penyisihan untuk kategori tunggal putra dan kategori tunggal putri hingga final. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada para juara pada setiap kategori.

Sekitar pukul 09.00, baik peserta maupun peserta telah meramaikan Hall Tenis Meja FIK UNY. Peserta PORMA Tenis Meja kali ini diikuti oleh mahasiswa perwakilan dari setiap fakultas yang ada di UNY.

Ada kuota 9 unit, tetapi hanya 7 kuota yang terisi. Kampus Wates dan Pasca Sarjana tidak mendaftar untuk ikut bertanding.

“Untuk perwakilan setiap fakultas, ada yang sudah diseleksi tersendiri dari fakultas, adapula perwakilan dari minat mahasiswa sendiri. Meminta sendiri, kemudian diminta persyaratan untuk surat rekomendasi dari dekan fakultas masing-masing,” ungkap Dodi.

Ada tiga meja yang dijadikan arena pertandingan peserta.

Pukul 09.30, pertandingan diawali oleh pertandingan kategori tunggal putra, dari FBS dan FMIPA. Dipandu oleh wasit yang mengenakan kemeja wara biru muda dan celana hitam, sekaligus menjaga papan skor di antara peserta yang sedang bertanding.

Waktu dalam setiap set atau game tidak belangsung lama. Peserta hanya butuh mencetak 11 poin untuk bisa memenangkan sebuah set. Selama pertandingan, ada tiga sampai lima set yang harus dijalani untuk mendapatkan pemenang. Tergantung keterampilan dan kemampuan peserta bertanding dan mengalahkan lawan.

Untuk mendapatkan 11 poin, nampak sudah cukup membuat para peserta berkeringat. Napas mereka pun terengah. Tak ketinggalan pekikan rasa senang dari beberapa penonton ketika peserta dukungannya berhasil mendapatkan poin.

Selama pertandingan, suasana hall tenis meja memang nampak tidak terlalu ramai. Bahkan penontonnya juga bisa dikatakan sedikit. Menurut Dodi, tenis meja termasuk cabang olah raga yang peminatnya kurang luas, sehingga hal itu menjadi tantangan tersendiri.

Wajah-wajah para peserta, panitia, dan penonton tetap nampak antusias.

“Sampai saat ini, teman-teman panitia juga masih tetap kompak dan semangat,” kata Dodi.

Dodi Irvandi (kanan) dan salah satu panitia saat ditemui di Hall Tenis Meja UNY (19/04/2019) | Rima Trisnayanti/ Jurnalis Kampus UNY

Dari segi panduan dan ketentuan pertandingan, memang tidak ada yang berbeda dibandingkan tahun lalu. Tapi, perbedaannya terletak pada panitia penyelenggaranya.

Tidak seperti tahun lalu, panitia PORMA  Tenis Meja dipegang oleh BEM. Tahun ini, panitia diserahkan langsung kepada UKM Tenis Meja. Adwi Prihartanto selaku pembina UKM Tenis Meja terus mengkoordinir terselanggaranya pertandingan, sejak pembentukan panitia hingga hari H.

Selain mewadahi mahasiswa UNY yang berminat di cabang olah raga tenis meja, terselenggaranya pertandingan PORMA Tenis meja ini juga dapat menambah wawasan, pelatihan dan pengalaman anggota baru UKM Tenis Meja.

Teman-teman UKM Tenis Meja juga bisa merasakan sensasi terjun langsung ke lapangan menyelenggarakan sebuah pertandingan olahraga cabang tenis meja.

Pada hari pertama ini, Jumat (19/04), kategori ganda campuran putra dan putri diselenggarakan hingga final. Sementara kategori tunggal dan tunggal putri akan dituntaskan pada hari sabtu (20/04).

Juara I ganda campuran putra dan putri berhasil disabet oleh perwakilan dari FT, Juara II diraih oleh perwakilan dari FMIPA, dan Juara III bersama oleh pewakilan dari FIS dan FIK. Masing-masing juara dari setiap ketegori akan mendapatkan piala, sertifikat dari kemahasiswaan UNY, dan uang pembinaan.

“Saya berharap, tahun depan kegiatan ini bisa dilangsungkan dengan lebih besar. PORMA Tenis Meja bisa mengundang dari universitas luar. Bukan hanya ikut bertanding, tetapi ikut menyaksikan bagaimana berjalannya bertandingan PORMA cabang tenis meja ini,” papar Dodi yang tahun lalu menjadi wasit di PORMA Tenis Meja. (Rima Trisna/ Jurnalis Kampus)