SASTRA PROFETIK DI ERA TEKNOLOGI DAN KELIMPAHAN INFORMASI

1
min read
A- A+
read

SASTRA PROFETIK DI ERA TEKNOLOGI DAN KELIMPAHAN INFORMASI

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengukuhkan 13 guru besar Sabtu (19/6) yang berlangsung secara daring dan luring sangat terbatas. Salah satu guru besar tersebut adalah dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Prof. Dr. Anwar Efendi, M.Si. Pada Rapat Senat Terbuka, Anwar memaparkan orasi ilmiah berjudul Sastra Profetik di era Teknologi dan Kelimpahan Informasi. “ Manusia telah mengalami detotalisasi dan dehumanisasi bahkan menuju pada kondisi teralienasi (keterasingan). Untuk itu, keberadaan sastra profetik diharapkan dapat berperan dalam mengembalikan makna hidup pada nilai kemanusiaan yang hakiki,”Anwar mengawali orasi.

Lanjutnya, gerakan penting yang muncul dalam kesusastraan Indonesia pada dasa­warsa 1970-an ialah gerakan ‘kembali ke akar tradisi’. Gerakan tersebut pa­da intinya ber­makna munculnya kembali kesadaran untuk menjadikan tradisi sebagai titik tolak atau sum­ber ilham penciptaan karya sastra. “Sastra pro­fetik adalah sas­tra yang ber­hadap-hadapan dengan realitas, melakukan peni­laian dan kritik sosial-budaya se­cara ber­a­dab, sastra pro­­fetik tidak hanya menyerap dan mengekspresi­kan, tapi juga mem­­beri arah terhadap realitas sosial,”urai Anwar.

Sastra pro­fe­tik ada­lah sastra yang terlibat dalam sejarah kema­nu­siaan, selain itu sastra pro­fetik adalah hasil re­nungan realitas sim­bolis bukan realitas ak­tual dan reali­tas historis. Me­lalui sim­bol itulah sas­tra mem­beri arah dan me­la­ku­kan kritik atas realitas, serta diharapkan mampu menjadi arus intelektual ter­hor­mat dan menjadi sistem simbol yang fungsional.

Anwar dikukuhkan sebagai guru besar di UNY, bersama-sama dengan 12 dosen di lingkungan UNY, sehingga total guru besar yang dikukuhkan berjumlah 13 orang. Adapun jumlah guru Besar di UNY sampai dengan saat ini sebanyak 181 orang.

“Sungguh, saya hanya melakukan hal kecil untuk mencapai jabatan akademik tertinggi ini, selebihnya adalah karena campur tangan berbagai pihak, aliran doa, dan dukungan yang tulus dan ikhlas dari pribadi-pribadi istimewa, terutama kedua orang tua dan mertua, kakak dan adik tercinta, istri dan anak-anak terkasih, para senior dan sejawat di Jurusan PBSI FBS UNY, semoga capaian ini dapat menjadi teladan bagi anak dan cucu,” harap Anwar.(rew)