TALKSHOW MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR BERSAMA DIKTI

1
min read
A- A+
read

TALKSHOW MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR BERSAMA DIKTI

Athi' Nur Auliati Rahmah, mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA UNY merupakan Alumni mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021yang merupakan serangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kemdikbudristek RI. Sukses dalam menjalankan pengabdian di pelosok Madura, ia kembali diundang menjadi narasumber di acara Roadshow Kampus Merdeka Episode 1 dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Surabaya secara daring belum lama ini.

Acara talkshow ini juga dihadiri oleh Prof Nizam, Ditjen Dikti, dan beberapa ketua sub-pokja Kampus Merdeka, seperti Pak Wagiran, Sub-pokja Kampus Mengajar. Meskipun telah dilakukan penarikan dari tempat Athi' mengabdi, ia tetap semangat berbagi pengalaman-pengalamannya selama mengajar di SDN Guluk-Guluk II, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pada adaptasi teknologi misalnya, ia mengadakan pelatihan teknologi informasi pada guru2, penerapan teknologi, mengenalkan PhET, simulasi laboratorium virtual yg  bisa dijadikan sebagai media pembelajaran, misalnya pada materi kesetimbangan jungkat-jukit.

"Saya juga mengajari guru-guru hal yang mungkin bagi kita mudah, tapi bagi pendidik di sekolah desa tertinggal rumit, seperti membuat dan mengolah Google Form, menggabung dan mengecilkan file PDF, dan banyak lagi. Meskipun sederhana, bapak ibu guru senang mendapat ilmu baru" Ujar Athi'.

Sebelumnya, Athi' juga pernah diundang menjadi narasumber di acara Festival Kampus Merdeka: Launching Kampus Mengajar Angkatan 2. Ia mengaku senang bisa kembali berbagi pengalaman kepada khalayak umum untuk kedua kalinya.

"Alhamdulillah, sejarah baru lagi buatku bisa talkshow bersama Prof Nizam Ditjen Dikti, menjadi narasumber program Kampus Merdeka, menjadi model video kampanye program Kampus Mengajar dengan muatan lokal, dan tetap eksis meskipun sudah purna tugas" Ujar Athi'

Saat ditanya apa harapan Athi' untuk teman-teman mahasiswa di akhir acara, ia berharap ceritanya dapat tersebar lebih luas, lebih berdampak, sehingga mampu menggerakkan teman-teman untuk memperbaiki kualitas diri dan bangsa.

Sebagai penutup acara, ia terkejut sekaligus bangga video ajakan ikut program Kampus Mengajar yang ia buat ditampilkan saat llive YouTube. Pasalnya, video tersebut dibuat menggunakan Bahasa Madura. Berkat panitia penyelenggara, videonya diberi subtitle terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia. (Athi')