TEATER TRIYASA PADATKAN ORKES MADUN KARYA ARIFIN C. NOER

1
min read
A- A+
read
http://www3.uny.ac.id/sites/default/files/2019-08/TEATER%20TRIYASA%20PADATKAN%20ORKES%20MADUN%20KARYA%20ARIFIN%20C.%20NOER.jpg

Selama tiga hari berturut-turut, Teater Triyasa FBS mementaskan drama “Orkes Madun” karya Arifin C. Noer di Gedung Pertunjukan UNY, Rabu, Kamis, dan Jumat (24,25,26/04/2019). Berbeda dengan pertunjukan umumnya, Teater Triyasa meringkas dan memadatkan pentalogi naskah Arifin C. Noer menjadi trilogi tanpa mengurangi esensi ceritanya.

Pada 1999, Arifin C. Noer menerbitkan naskah drama empat seri dengan payung tajuk "Orkes Madun". Kumpulan drama tersebut yaitu "Madekur dan Tarkeni atawa Orkes Madun I", "Umang-Umang atawa Orkes Madun II", "Sandek, Pemuda Pekerja atawa Orkes Madun III", dan "Ozone atawa Orkes Madun IV". Naskah sebenarnya direncanakan Arifin menjadi lima seri (pentalogi), dengan cerita terakhir berjudul “Magma” yang belum sempat dirampungkannya karena meninggal, yang kemudian digubah murid-muridnya menjadi cerita komik. Kendati demikian, “Orkes Madun” kondang dikenal dengan teater pentalogi, meskipun tidak benar-benar terbit dalam lima seri.

Oleh Teater Triyasa, pentalogi tersebut dipadatkan menjadi tiga pertunjukan, dan dipentaskan sebagai suatu kreativitas baru dengan tiga judul drama: Madekur dan Tarkeni (24/04/2019), Umang-Umang Sandek (25/04/2019), dan Magma Ozone (26/04/2019).

Noverico Cahya Pratama, salah satu sutradara Teater Triyasa menyatakan bahwa pemilihan naskah Orkes Madun dilatari keinginan mereka menampilkan karya seni yang lekat dengan kehidupan masyarakat termarjinalkan. “Pesan-pesan yang disampaikan (dalam Orkes Madun) sarat akan nilai-nilai sosial,” ujar Noverico.

Kreativitas Teater Triyasa juga ditunjukkan dengan mementaskan Magma Ozone (26/04/2019) dengan racikan yang dilengkapi dari komik Magma. Teater Triyasa kemudian memformulasi sendiri Magma Ozone dari cerita yang ditulis murid-murid Arifin C. Noer berdasarkan ide guru mereka sebelum dia meninggal.

Agung Dwi Prakoso, Pimpinan Produksi Teater Triyasa meyatakan bahwa mereka berusaha menemukan formula baru dalam pementasan teater dengan menyuguhkan cerita Orkes Madun secara utuh dan ditampilkan berturut-turut. “Biasanya hanya dipentaskan satu naskah saja,” ujar Agung.

Tiga pertunjukan Orkes Madun ini diprakarsai oleh Teater Triyasa dan disutradarai oleh Noverico Cahya Pratama, Janu Wisnanto, dan Afaf L.K.  (Muhammad Abdul Hadi/JK)