UBAH POLA PIKIR ANAK TENTANG SAMPAH MELALUI PROGRAM LITERASI LINGKUNGAN

1
min read
A- A+
read
 UBAH POLA PIKIR ANAK TENTANG SAMPAH MELALUI PROGRAM LITERASI LINGKUNGAN

Dalam rangka meningkatkan kesadaran anak pada lingkungan hidup yang sehat, mahasiswa KKN K008 UNY 2019 menyelenggarakan program Literasi Lingkungan di SD Ngablak yang bertempat di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

Program ini melibatkan siswa Kelas V SD N Ngablak terhitung dari dari Senin 15 Juli hingga Rabu 17 Juli 2019. Kegiatan ini berhasil mengundang antusiasme siswa yang tertarik untuk belajar tentang lingkungan.

Pembelajaran Literasi Lingkungan dilakukan dengan 3 metode yaitu teori, game, dan karya cipta. Hari pertama siswa dikenalkan dengan pentingnya menjaga lingkungan hidup khususnya bagaimana pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Hari kedua siswa dipandu mahasiswa kkn memainkan widegame tentang lingkungan. Di hari ketiga siswa mempraktikan teori dengan membuat karya cipta sebagai implementasi pembelajaran tentang reuse, recycle, reduce sampah. Kegiatan literasi lingkungan ini perlu dicanangkan khususnya di SD N Ngablak mengingat lingkungan tersebut dekat dengan TPST Piyungan. Diharapkan dapat mengubah pola pikir mereka agar bisa lebih kreatif dan inovatif untuk mengelola sampah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan lagi.

Ketua KKN K008 Muchamad Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa Literasi Lingkungan dicanangkan bukan hanya sekedar memberikan penyuluhan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Namun juga melibatkan siswa secara motorik untun terjun  langsung dalam mengelola sampah.

"Kegiatan ini diharapkan juga bisa mengubah pola pikir mereka sejak dini bahwa lingkungan tempat tinggal mereka bukan untuk dihindari namun harus dihadapi dengan cerdas dan kreatif hingga menghasilkan suatu hal yang positif",  tambahnya.

Guru SD Ngablak Nuriyanto mengatakan bahwa momen ini diharapkan bisa mengembangkan daya kreativitas anak dalam menjadikan sampah khususnya sampah non organik bukan hanya sebagai barang sisa namun bisa dikembangkan menjadi benda yang bermanfaat kembali. (Eka Widyastuti)