UNY JUARA I LOMBA ESAY MAHASISWA SE-PULAU JAWA

1
min read
A- A+
read
UNY JUARA I LOMBA ESAY MAHASISWA SE-PULAU JAWA

Universitas Negeri Yogyakarta ditasbihkan sebagai Juara Pertama dan Best Speaker dalam Lomba Esay Ilmiah mahasiswa se-Pulau Jawa yang diselenggarakan oleh Pondok Riset dan Literasi Citra Pilar Management bulan lalu di Aula Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Pondok Riset dan Literasi Tangerang Selatan sendiri merupakan sebuah komunitas pemuda yang gemar melakukan riset dan peduli akan kegiatan yang berkaitan dengan literasi. Riset menjadi sangat penting karena saat ini banyak pemuda khususnya generasi milenial yang cenderung mudah mempercayai sesuatu informasi di media sosial (hoax) tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya (tidak ada kroscek). Tujuan utama komunitas ini didirikan adalah untuk secara tidak langsung mengajarkan dan menghimbau kepada generasi milenial untuk berpikir kritis dan skeptis terhadap permasalahan yang terjadi (harus mencari sumber dari berbagai info) agar menjadi generasi yang berkualitas.

Perwakilan UNY dalam lomba ini diketuai oleh Alfian Ahsanul Haq dari Program Studi D3 Teknik Elektro dan beranggotakan Noviandi Siwi dan Arum Sariwati dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Alfian mengkisahkan bahwa dalam lomba ini timnya menyuguhkan karya tulis tentang inovasi alat pembuat malam untuk batik. “Disini kami mengkreasi sebuah alat untuk membuat malam dengan memanfaatkan limbah plastik, ujar Alfian.

“Cara kerja alat kami hanya dengan memasukkan limbah plastik, gondorukem serta oli bekas kemudian alat kami akan memproses secara otomatis mulai dari pencampuran atau pengadukan hingga pemanasan dan pendinginan,” terang Alfian.

Lebih lanjut Alfian menjelaskan bahwa alatnya terdiri dari motor untuk pengaduk, kemudian lilitas sebagai pemanas serta elemen teltier sebagai pendingin.  

Alfian dan timnya akan terus mengembangkan inovasi yang telah mereka kembangkan. “Kami ingin uji cobakan alat ini secara intensif kepada pengerajin batik sehingga kami dapat mendapatkan data secara riil di lapangan tentang aspek-aspek apa saja yang perlu dtingkatkan,” ungkapnya.

Alfian dan timnya berharap inovasi ini benar-benar bisa membantu para pengerajin maupun produsen batik untuk meningkatkan usahanya. “Batik merupakan salah satu identitas bangsa ini, maka dari itu harus dijaga serta dilestarikan dan sebagai generasi penerus kami ingin berkontribusi untuk kelestariannya,” tutup Alfian. (hryo)