UNY LATIH 230 KARYAWAN DALAM PROGRAM K3

2
min read
A- A+
read

Sebagai upaya kepedulian terhadap Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggrakan pelatihan K3, kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 22-23 Maret 2019 di Ruang Sidang Utama dan Halaman Rektorat UNY, diikuti sekitar 230 peserta perwakilan dari unit-unit di lingkungan UNY yang kemudian nantinya akan dipercaya sebagai Tim K3 UNY.

Sukirjo, Kepala Biro Umum Perencanaan dan Kuangan dalam sambutannya mengatakan, pelatihan K3 dilingkungan UNY pada dasarnya untuk memberikan semangat dan pengetahuan dan kemudian nantinya dikukuhkan sebagai Tim K3 UNY. “harapan saya peserta pelatihan K3 di UNY dapat mengikuti sampai dengan selesai selama dua hari secara optimal, sehingga seandainya terjadi sesuatu hal yang berkenaan dengan kedaruratan  dan kebencanaan Tim K3 UNY lebih faham dan lebih responsif dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja”, kata Sukirjo.

Rizka, Ketua Panitia Pelatihan K3 dalam laporan pengantarnya mengatakan, melihat latar belakang dimana Indonesia memiliki daerah yang rawan bencana khususnya Yogyakarta yang beberapa kali mengalamai bencana, baik bencana alam (banjir, tsunami, tanah longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi) maupun bencana yang disebabkan karena faktor kelalaian manusia (kecelakaan kerja, sabotase dan kebakaran) yang dapat mengakibatkan kerugian dan hilangnya harta benda dan nyawa manusia, maka UNY memandang penting diadakan pelatihan K3 dilingkungan UNY.

Ditambahkan oleh Rizka, bencana merupakan keadaaan darurat yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, oleh karena itu diperlukan kepedualian, kewaspadaan, dan kesiapan SDM yang dapat menghadapi berbagai situasi darurat, untuk itu diperlukan pencegahan untuk meminimalisir kerugian tersebut dan diperlukan pelatihan program K3 dilingkungan UNY.

Danang Syamsurizal, Kepala Bidang Penanganan Bencana, Badan Penanganan Bencana Daerah DI Yogyakarta, salah satu narasumber dalam pelatihan K3 yang memberikan materi tentang konsep mitigasi bencana dan aplikasi teknologi dalam mitigasi bencana, dalam paparannya mengatakan tindakan yang harus dilakukan dalam aplikasi teknologi dalam mitigasi bencana yaitu dengan mengelola resiko bencana, kolaborasi pentahelix dan adaptasi revololusi industri 4.0, dalam mengelola resiko bencana perlu adanya perencanaa dan kesiapan sehingga resiko dapat diminimalisir, selain itu juga faktor tanggapan dan pemulihan mempunyai peran penting dalam mengelola resiko bencana.

Ditambahkan oleh Danang Syamsurizal, bahwa pemerintah, akademisi, lembaga usaha, masyarakat dan media mempunyai peran penting dalam hal kolaborasi/kerjasama penta helix. “Salah satu dari ciri kampus tanggap bencana, setiap ada kegiatan biasanya ada informasi safety briefing yang dilakukan oleh Tim K3 untuk mengingatkan bahwa kita memperhatikan aspek keselamatan”, tambah Danang.

“Aspek diri merupakan aspek yang tidak kalah penting karena penerapannya di mulai dari kita sendiri, sebagaimana diterapkan di kantor BPBD DIY dimana SDM nya dalam mengkonsumsi air minum ditempatkan dalam tumbler air minum, dan kami tidak menyediakan dalam botol mineral baik yang gelas plastik maupun botol plastik, dan hal ini sangat bagus mengurangi sampah plastik dikantor berkurang, hal ini didasari karena sampah plastik menjadi faktor dominan yang menyebabkan saluran got dan sungai tidak lancar karena sampah plastic”, tegas Danang Syamsurizal.

Bambang Sasongko, Kwarda DI Yogyakarta, salah satu juga narasumber dalam pelatihan K3 menjelaskan tentang manajemen bencana dalam hal konsep paradigma bencana dan pengurangan resiko bencana, menjelaskan bahwa bencana alam di Indonesia dari tahun 2018-2019 terjadi paling tinggi jenis bencama puting beliung (1.009 kejadian), selanjutnya banjir (764 kejadian), banjir (764 kejadian), tanah longsor (558 kejadian), kebakaran lahan hutan (374 kejadian), kekeringan (130 kejadian), letusan gunung berapi (52 kejadian), gempa bumi (30 kejadian), tsunami (2 kejadian) dan gempa bumi (2 kejadian).

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan K3 di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta, Danang Syamsurizal, Kepala Bidang Penanganan Bencana, Badan Penanganan Bencana DI Yogyakarta; Bambang Sasongko, Kwarda DIY; Mahargyo, Hernawan, M. Farid, Muji Raharjo, dan Edy Nugroho dari Damkar Kota Yogyakarta. Turut serta hadir dalam Pelatihan K3 di UNY, Ima Ismara dan Putut Hargiyanto dari Tim K3 UNY, Kabag, Kasubbag, tenaga keamanan dan tenaga laboran di Lingkungan UNY.- (Arbima)