UNY SABET BRONZE MEDAL DARI NRCT (NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF THAILAND)

1
min read
A- A+
read

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai Arif Hidayat (Ilmu Komunikasi ) dengan anggota Restu Saputra (Fisika), M. Farhan aziz (Pendidikan Teknik Elektro), dan Muhammad Royan (Pendidikan. Teknik Mesin) berhasil menyabet Bronze Medal dari NRCT (National Research Council of Thailand) dalam Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) kategori produk lingkungan. Event diselenggarakan dalam rangka TID (Thailand Inventors' Day) pada hari Sabtu-Rabu (2-6/2/2019).

NRCT merupakan organisasi pemerintah yang berstatus sebagai departemen di bawah Perdana Menteri atau ditugaskan sebagai Wakil Perdana Menteri. NRCT bertindak sebagai unit utama untuk memberikan saran tentang pembangunan bangsa melalui penelitian dan pengembangan. NRCT juga mempromosikan dan mendukung penelitian, penemuan, inovasi dan transfer teknologi kepada pengguna terkait baik di sektor swasta maupun negeri. Salah satu kegiatan utama dalam mempromosikan penemuan dan inovasi. NRCT bekerjasama dengan organisasi terkait untuk mengadakan Thailand Investor's Day.

Dalam event tahunan tersebut, mahasiswa UNY membuat karya berjudul “Inovasi Baper: Bioinsecticide Pest of Rice (Oryza sativa) from Kenanga Flower Extract and Seed Yam” Arif Hidayat menjelaskan bahwa penelitian kami awal mulanya dilatarbelakangi adanya keresahan masyarakat petani terhadap sawahnya, banyak terdapat hama yang merusak tanaman sawah mereka. Oleh karena itu, kami berfikir untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat produk yang diberi nama BAPER. Produk dibuat dari ekstrak bunga kenanga dan biji bengkoang yang terbuat secara alami tanpa zat kimia.

”Banyak keunggulan yang dimiliki produk BAPER yaitu ramah lingkungan dan praktis untuk digunakan. Produk kami juga dapat membunuh dan mengusir hama seperti belalang dan wereng. Dengan adanya produk inovasi ini, petani dapat terbantu dan tidak adanya lagi masalah hama yang menyerang tanamannya” ungkap mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut. (Eko)