WORKSHOP OPTIMALISASI UNIT LAYANAN TERPADU

1
min read
A- A+
read

WORKSHOP OPTIMALISASI UNIT LAYANAN TERPADU

Sekarang kita berada dalam era internet of things dengan menggunakan big data yang ada dan artificial intelligent sebagai cara untuk memberikan layanan. Untuk itu kami mengapresiasi sistem yang dikembangkan dalam memberikan layanan terpadu pada para stakeholder. Bila mengacu pada reakreditasi prodi akan selalu ditanyakan tentang kepuasan pelanggan yaitu mahasiswa, masyarakat umum atau civitas akademika. Sehingga mau tidak mau UNY harus mengalami metamorfosis, yang dulunya dilayani secara manual sekarang harus secara sistem. Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik, Margana saat membuka Workshop dan Sosialisasi Optimalisasi Unit Layanan Terpadu melalui Pengembangan Sistem Informasi Terpadu di Rektorat UNY, Rabu (13/11). Menurut Margana UNY sekarang telah memiliki 65 sistem dan yang sudah dilaunching ada 47 sistem. “Sistem ini memudahkan kita semua untuk memberikan layanan sehingga meminimasi terjadinya kontak antar pelanggan” kata Margana. Karena dengan 30.000 mahasiswa di UNY, 1072 dosen dan 950 tendik yang bisa digunakan adalah pengaplikasian sistem untuk memudahkan interaksi. Inisasi pengembangan sistem telah dirintis sejak 2017. Untuk itu peserta dimohon untuk mengubah mindset layanan berbasis sistem tanpa melupakan kearifan lokal. 

Kepala Biro AKK UNY Setyo Budi Takarina mengatakan, layanan publik merupakan idola atau harapan dari customer yaitu masyarakat. Pengawasan terhadap layanan publik digalakkan dan ada unit khusus yang memantau terhadap layanan publik. “Masyarakat juga punya hak untuk menerima layanan dengan baik” kata Setyo Budi Takarina. Layanan publik digalakkan dengan cara bagaimana kita melakukan inovasi pelayanan. Dalam revolusi industri 4.0 semua harus berbasis internet menggunakan media sosial. Layanan publik juga diutamakan pada strategi inovasi yang berkelanjutan, termasuk bagaimana di Unit Layanan Terpadu sistemnya terkoneksi dengan sistem-sistem lain yang sudah meng-update data. Tidak dikesampingkan juga bahwa banyak masukan, aduan atau laporan yang masuk melalui media sosial, oleh karena itu kita tidak bisa tinggal diam. Dengan adanya Unit Layanan Terpadu diharapkan masalah customer bisa terselesaikan di satu tempat.

Menurut Kepala Bagian Kerjasama dan Humas, Indun Probo Utami kegiatan ini diikuti 50 orang Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian di lingkungan UNY. “Proyek perubahan ini dapat terlaksana dan membantu untuk peningkatan layanan khususnya Unit Layanan Terpadu” kata Indun. Harapannya dengan adanya sistim layanan informasi terpadu akan meningkatkan kualitas layanan, khususnya di era revolusi industri 4.0 dimana masyarakat dan alumni sangat membutuhkan layanan yang prima. Fungsi dari sistem yang dibangun ini untuk meningkatkan kualitas layanan yang tiap saat dibutuhkan stakeholder serta untuk memberikan regulasi kebijakan UNY. Layanan satu pintu akan terlaksana dengan baik dan akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan. (Dedy)