YOG SINAU: PAMERAN SING NGEDUKASI

1
min read
A- A+
read

Pergelaran pameran pendidikan bertajuk “Yog Sinau” yang diselenggarakan di Museum Pendidikan Indonesia, UNY mengangkat hasil kreasi mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan, FIP. Karya-karya yang sebagian besar adalah media belajar merupakan sarana memudahkan proses belajar-mengajar di ruang pendidikan.

Pameran “Yog Sinau” merupakan acara kolaboratif antara jurusan Teknologi Pendidikan dan Museum Pendidikan Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan sejak 30 Januari hingga 2 Februari 2019. Sebanyak 138 kreasi yang terdiri dari poster, multimedia, alat permainan edukasi, infografis, model pembelajaran, tunjuk pelaksanaan evaluasi, pelatihan serta media pembelajaran, dan strategi pendidikan. Pameran ini juga menyajikan 10 karya fotografi pendidikan yang dipajang dengan memukau dan menarik.

Addin Abdul Hafid, ketua pameran “Yog Sinau” menyatakan bahwa konsep acaranya diambil dari filosofi Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara yang menyatakan bahwa pendidikan itu harus memerdekakan siswa. “Di sini, kami memperkenalkan fasilitas untuk memerdekakan pembelajaran dari siswa tersebut,” jelas Addin, Jum’at (01/02).

Addin juga menyatakan bahwa pameran ini disiapkan secara matang selama 9 bulan sejak Maret 2018 lalu. “Berdasarkan jarak waktu tersebut, acara ini dijadikan sebagai ajang apresiasi karya yang sudah dikreasikan mahasiswa dari proses perkuliahan,” tambahnya.

Dosen pembimbing dan penanggung jawab pameran “Yog Sinau”, Isniatun Munawaroh, M.Pd menyampaikan bahwa tujuan kreasi pembelajaran yang dipamerkan berangkat dari masalah pembelajaran di lapangan. Karya-karya tersebut adalah sebagai upaya menyelesaikan masalah tadi dengan kreatif. “Hal ini sebagai wadah belajar berpikir kritis, kolaboratif, serta komunikatif,” ujar Isniatun ketika dihubungi melalui pesan daring, Jumat (01/02).

Pameran “Yog Sinau” ini juga dibuka langsung oleh rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd dan dekan FIP, Dr. Heryanto, M.Pd. Acara ini juga mendapat apresiasi dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Indonesia, Prof. Mohamad Nasir, Ph.D. (Muhammad Abdul Hadi/JK)