MAHASISWA UNY WUJUDKAN KELUARGA SEHAT BEBAS NARKOBA BERBASIS DARING

2
min read
A- A+
read

MAHASISWA UNY WUJUDKAN KELUARGA SEHAT BEBAS NARKOBA BERBASIS DARING

Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) telah menjadi hal yang meresahkan di DIY karena pernah berada pada peringkat 1 sebagai pemakai pada usia pelajar. Narkoba juga dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Salah satu faktor penyebab pelajar menggunakan narkoba diantaranya karena rasa ingin tahu yang besar dan adanya pengaruh teman sebaya serta pengaruh dari lingkungan keluarga yang kurang harmonis seperti broken home. Solusi yang telah dilakukan pemerintah kepada masyarakat umum dari dulu hingga saat ini masih sama yaitu melalui sosialisasi. Namun, solusi ini dianggap kurang menekan angka narkoba karena sosialisasi tersebut tidak sepenuhnya sampai ke desa-desa. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY menggagas program Keluarga Sehat Bebas Narkoba sebagai upaya mewujudkan Yogyakarta resik narkoba dengan menggandeng mitra PKK Padukuhan Karangmalang Depok Sleman. Mereka adalah Azwan prodi Administrasi Publik, Andi Kurnia prodi Pendidikan Matematika, Isyraq Khoirunnisa prodi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Aulia Nishful Laila prodi Pendidikan Luar Sekolah, M. Farhan Aziz prodi Pendidikan Teknik Elektro dan Auliyah Lisyuffah Riuddani prodi Pendidikan Anak Usia Dini.

Menurut Azwan program ini dinamai Kesbar (Keluarga Sehat Bebas Narkoba). “Program ini berawal dari keresahan mitra yang mendengar berita bahwa Depok berada pada peringkat 1 kawasan rawan narkoba, termasuk Yogyakarta yang masuk dalam peringkat 5 daerah rawan narkoba se-Indonesia” katanya. Apalagi situasi dan Padukuhan Karangmalang yang semakin padat penduduk dan mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa. Mitra juga menyatakan bahwa mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba bahkan dalam keadaan stagnan. Oleh karena itu tim dari UNY berdiskusi bersama mitra melalui Google Meet yang kemudian menghasilkan program Keluarga Sehat Bebas Narkoba sebagai upaya mewujudkan Yogyakarta resik narkoba yang dimulai dari Padukuhan Karangmalang melalui pendekatan pada keluarga-keluarga. Isyraq Khoirunnisa menambahkan bahwa seluruh program dilakukan full daring dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi yang dapat menghubungkan interaksi kelompok PKK dan tim serta sasaran mitra PKK. “Dengan program Kesbar yang kami lakukan secara full daring ini memberikan sumbangsih baru pada metode pengabdian kepada masyarakat yaitu pelatihan dan pendampingan yang dilakukan berbasis daring” kata Isyraq.

Aulia Nishful Laila mengatakan program Kesbar ini dilakukan bersama keluarga, seperti kegiatan mural anti narkoba digital, dimana saat mewarnai sketsa yang telah dibuat tim  kemudian sasaran mitra diminta untuk mewarnai dan harus dilakukan bersama keluarga (ibu, ayah, dan anak) yang dibuktikan dengan dokumentasi foto dan keluarga-keluarga tersebut juga merespon sangat baik kegiatan seperti ini. Bagi keluarga yang awalnya antara anak dan orang tua sedikit kurang dalam berkomunikasi dengan adanya program Kesbar dengan konsep kegiatan berbasis keluarga membuat keluarga-keluarga sasaran mitra lebih dekat dengan keluarganya, terjadi komunikasi dengan saling memberikan saran dan kritik dalam proses mewarnai sehingga terwujudnya kerjasama keluarga dalam menyelesaikan mural digital tersebut. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan Kesbar lainnya, seperti slogan anti narkoba berbasis aksara Jawa, dan e-dream diary yang dapat meningkatkan keharmonian dalam keluarga.

Rangkaian akhir dari program Kesbar ini yakni adanya Festival Resik Narkoba (FEKNAR) secara virtual yang berlangsung pada Sabtu (26/9) dengan dilakukan deklarasi Padukuhan Karangmalang sebagai padukuhan resik narkoba dan penobatan kader keluarga sobat cegah narkoba. FEKNAR virtual ini dihadiri oleh perwakilan BNN Sleman, perwakilan Kepolisian Sektor Bulaksumur, perwakilan Desa Caturtunggal, Kepala Padukuhan Karangmalang, Ketua Tim Penanggulangan Narkoba Berbasis Masyarakat (TPNBM) Desa Caturtunggal, dan perwakilan puskesmas Depok III, serta disaksikan oleh 40 Keluarga Padukuhan Karangmalang secara virtual melalui Google Meet. Perwakilan Kepolisian Sektor Bulaksumur Iptu Budi Yuwono berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara nyata dan bahkan dapat dikembangkan oleh Padukuhan lain karena melalui program-program seperti ini nantinya banyak orang tua yang peduli untuk menanggulangi kejahatan narkoba yang tentunya akan merusak generasi bangsa, secara tidak langsung Indonesia sedang di jajah generasi mudanya melalui narkoba. “Mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini juga banyak generasi muda yang sadar dan bangkit untuk memerangi narkoba” kata Budi Yuwono. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat tahun 2020. (Dedy)