Ajarkan Anak Berbahasa Inggris Melalui Culinary Day

1
min read
A- A+
read

Kanisha dan Kayla menyiapkan gimbap

Wajah Kanisha Suryadinarta dan Makayla Maulida Noviar berseri-seri karena gimbab buatannya telah tersaji. Makanan khas Korea tersebut terhidang di meja sederhana berbarengan dengan makanan dari negara lain seperti sandwich maupun barbeque yang dibuat dari daging atau sayuran. Kanisha dan Kayla adalah salah satu peserta English For Holidays (EFH) dalam momen Culinary Day yang digelar di halaman Gedung Ki Ageng Suryometaram Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY. Menariknya, para koki Culinary Day terdiri dari anak-anak usia 4-18 tahun yang bersemangat mengolah bahan-bahan makanan menjadi masakan yang nikmat.

Dengan nuansa Bahasa Inggris sebagai sajian utama, tidak heran ketika terdengar celoteh berbahasa Inggris mewarnai proses meracik bahan-bahan makanan dalam kegiatan ini. Tergantung tingkatan kelas mereka, anak-anak berlatih berbahasa Inggris dari mengungkapkan bahan-bahan dan alat memasak, meminta dan menawarkan pertolongan, hingga menjelaskan langkah-langkah memasak yang semuanya diekspresikan dalam bahasa Inggris. Selain menyiapkan makanannya sendiri dalam masing-masing kelompok, anak-anak juga mendapat kesempatan untuk berkeliling mencicipi hasil masakan kelompok-kelompok lain yang berupa makanan khas dari berbagai wilayah. Ragam makanan yang berasal dari berbagai negara ini mengikuti tema EFH tahun ini yakni ‘Intercultural Community’ yang mengajak anak-anak untuk merangkul kekayaan budaya global, serta mengembangkan toleransi dalam keragaman perspektif.

Salah seorang teachers, Amila Sholihah Filhayati mengatakan kegiatan Culinary Day ini sangat bermanfaat karena anak-anak dapat berlatih berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam konteks yang nyata. “Sambil menyiapkan makanan, mereka benar-benar secara langsung melihat bahan-bahan serta peralatan memasak, tidak seperti kelas klasikal yang hanya menggunakan gambar-gambar” katanya, Rabu (5/7). Culinary Day merupakan sebuah kegiatan pengenalan siswa dengan berbagai menu kudapan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri. Dalam kegiatan ini, peserta akan berkomunikasi dalam bahasa Inggris sembari mencicipi aneka menu kudapan yang ditawarkan di masing-masing kelompok. 

Di deretan peserta terdapat Nadia Amania Mumtazh, Khayla Nur Afifah dan Rista Salsabila yang asyik dengan barbequenya, sedangkan Khalisa Azmia Fauzia berkutat dengan sandwich asin buatannya. Salah satu orang tua peserta EFH, Prastiwi Ariani secara rutin mengikutsertakan anak-anaknya dalam kegiatan ini sejak tahun 2015. “Dari pengalaman saya, mereka jadi lebih terbiasa berbicara dalam bahasa Inggris. Anak-anak juga lebih percaya diri menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari” katanya. Prastiwi mengirimkan tiga anaknya dalam kegiatan ini yaitu Prabhutomo Gusti Amarendro, Lintang Ayu Kinanthi dan Banyu Woro Bismo yang mengikutinya dalam tiga tingkatan kelas yang berbeda. Menurutnya EFH ini adalah kegiatan yang positif untuk mengisi liburan anak.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat