PENTAS KETHOPRAK “JOKO ENDHOL- ENDHOL” MERIAHKAN TASYAKURAN GEDUNG PERTUNJUKAN FBS UNY

1
min read
A- A+
read

Tasyakuran dalam rangka tasyakuran berdirinya Gedung Pertunjukan (Perfomance Hall) Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Selasa (5/3) dimeriahkan oleh Pentas Kethoprak “Joko Endhol- Endhol”. Pementasan ini diperankan oleh para pimpinan UNY, Guru Besar UNY, dosen, staf, dan mahasiswa.

Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah membantu terlaksananya pementasan kethoprak ini. “Gedung ini semoga menjadi sarana mengembangkan bahasa dan seni dan menjadi laboratorium yang dapat menghasilkan ilmu dan karya serta menjadi pusat unggulan Fakultas Bahasa dan Seni”, tambah Endang.

“Semoga dapat menjadikan kerjasama antara dosen, mahasiswa dan seluruh sivitas di UNY semakin baik”, petikan dialog yang diperankan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M. Pd. sebagai Kanjeng Sinuwun Sri Kuncoro. Turut berperan Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Sebagai Garwa Prameswari dan Prof. Dr. Margana, M. Hum., M.A. sebagai Patih Puspanjala.

Naskah ini menceritakan tentang penantian Dewi Mijil Sulastri seorang putri dari Negara Negara Kanda Manyura yang menunggu sang pujaan hati. Di tengah kekosongan dan kesunyian itulah, datang sang penggoda yang berniat menjerumuskannya ke angkara murka. Banyak gangguan yang selalu berusaha untuk menguji kesetiaan cinta Mijil Sulastri. Pangeran Laras Maya menyamar menjadi Jaka Endhol- Endhol untuk menggapai cinta Mijil Sulastri secara tulus. Prabu Sri Kuncara memberi persyaratan untuk memperistri putrinya harus membawa dua wanita kembar yang ada di dalam hutan yang pandai dalam bahasa, sastra dan seni. Hal itu merupakan pengejawantahan jalan kemanusiaan yang akhirnya mampu direngkuh.

Prabu Sri Kuncara sebagai raja pemegang kebijakan menerapkan sama beda dana dhendha di dalam pemerintahannya, termasuk hak akan pemilihan pendamping hidup bagi putrinya. Kesetiaan, kesucian, dan keadilan menjadi factor penting dalam mengokohkan pohon kehidupan sebagai jalan kemanusiaan untuk menuju manusia yang berjiwa mulia.

Pementasan ini disutradari oleh Prof. Dr. Suminto A Sayuti, aransemen gamelan oleh Drs. Bambang Suharjana, M. Sn., penulis naskah oleh Drs. Sukisno, M. Sn. (Lusi- FBS)