PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI CERITA DENGAN BONEKA TANGAN

1
min read
A- A+
read

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI CERITA DENGAN BONEKA TANGAN

Pendidikan karakter kepada anak-anak dapat ditanamkan melalui beragam cara. Salah satunya adalah melalui metode bercerita (story telling). Melalui cerita yang disampaikan, anak-anak dapat belajar langsung dari tokoh-tokoh yang berperan dari kisah-kisah tersebut. Oleh sebab itu, cerita dapat menjadi medium efektif dalam menyampaikan pembelajaran bagi anak-anak. Pendengar cerita kemudian dapat membayangkan perilaku tokoh-tokoh yang ada dalam kisah tadi. Jika tokohnya baik (protagonis), anak-anak dapat menjadikan perilakunya sebagai contoh atau teladan. Jika tokohnya buruk (antagonis), perilakunya dapat menjadi pelajaran agar dihindari dan tak dilakukan di dunia nyata.

Berdasarkan hal-hal tersebut, empat mahasiswa UNY dari jurusan Bimbingan dan Konseling, terdiri dari Adhimum Mar’atis Sholihah, Nia Nurhalimah, Ridwan Kurniawan, dan Sonia Noor Huda melakukan pengabdian masyarakat untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak melalui metode bercerita (story telling). Kegiatan ini dilaksanakan di Asrama Yatim Dhuafa Mizan Amanah Yogyakarta.

"Terdapat 4 nilai karakter yang kami tanamkan pada anak-anak asuh Asrama Yatim Dhuafa Mizan Amanah, antara lain tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kerja keras," ujar Adhimum Mar’atis Sholihah, Minggu (15/9/2019).

Uniknya, penceritaan yang dilakukan menggunakan media boneka tangan. Hal ini dikarenakan terdapat banyak manfaat dari penceritaan boneka tangan. "Penggunaan boneka tangan dapat mengambangkan aspek bahasa, aspek moral atau menanamkan nilai kehidupan, dan akan mengembangkan daya imajinasi. Sehingga akan lebih memudahkan anak – anak untuk mempelajari keempat karakter yang telah saya sebutkan tadi," tutup Adhimum. (Muhammad Abdul Hadi/JK)