HAND SANITIZER ALAMI DAN MASKER TIE DYE UNTUK CEGAH COVID

1
min read
A- A+
read

Hand sanitizer alami

Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan untuk mencegah penularan penyakit. Salah satunya dengan selalu mencuci tangan menggunakan hand sanitizer. Masalah yang timbul adalah harga pembersih tangan tersebut yang bagi sebagian masyarakat tidak terjangkau. Oleh karena itu mahasiswa prodi bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mencoba membuat hand sanitizer sederhana dari bahan alami yang mudah didapatkan. Ismi Fauziah Zainurrobbi memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan pokok. Menurutnya jeruk nipis  dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hand sanitizer karena memiliki komponen kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin yang mempunyai aktivitas antimikroba. “Jeruk nipis mempu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro” katanya. Sedangkan daun sirih sudah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional sebagai antiseptik alami karena kandungan anti bakteri dan anti jamur sehingga digunakan sebagai obat kumur serta obat luka sejak zaman dahulu hingga sekarang. Hal ini dibuktikan juga dengan penggunaan gel antiseptik untuk tangan pada saat terjadinya penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri dan virus, contohnya SARS dan flu burung. Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri. Kandungan sepertiga dari minyakat siri pada daun sirih merupakan fenol dan sebagian besar adalah kavikol, hal inilah yang menyebabkan atsiri lima kali lipat lebih efektif antiseptiknya dibandingkan dengan fenol biasa dan kaviol sehingga menimbulkan bau khas dari daun sirih.

Cara pembuatan hand sanitizer ini cukup sederhana. Bahan yang digunakan 50 gram daun sirih, 4 buah jeruk nipis dan 200 ml air bersih. Alat yang diperlukan yaitu panci untuk merebus, wadah, saringan, gunting dan botol spray. Caranya cuci daun sirih hingga bersih lalu potong menjadi bagian kecil-kecil. Tuang daun sirih dan air bersih dalam panci lalu direbus hingga mendidih. Angkat dan tunggu hingga dingin. Potong jeruk nipis dan peras air sarinya. Ambil 8 ml sari air jeruk nipis tersebut dan campurkan dalam air rebusan daun sirih yang telah disaring. Aduk hingga tercampur lalu masukkan dalam botol spray. Hand sanitizer alami siap digunakan.

Pembuatan hand sanitizer ini dilakukan di Panjangrejo Pundong Bantul sebagai salah satu program KKN UNY. Selain mengajarkan pembuatan hand sanitizer, alumni SMAN 2 Bantul itu juga memberikan tutorial pembuatan masker tie dye pada masyarakat sekitarnya. Dikatakannya bahwa tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan cara melipat, memutar dan mengikat kain. Teknik ini melibatkan campuran warna yang menarik untuk memberikan warna yang artistik. Selama ini masker yang digunakan banyak yang bermotif kurang menarik sehingga diharapkan dengan masker tie dye ini dapat meningkatkan percaya diri pemakainya. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu masker berwarna putih, karet ikat rambut, sarung tangan plastik dan pewarna tekstil.

Pertama kali pakai sarung tangan plastik, lalu lipat masker kecil-kecil sedikit demi sedikit hingga semua terlipat rapi. Kemudian ikat dengan karet ikat rambut hingga tidak ada yang terlepas. Beri warna sesuai keinginan pada masker tersebut. Masukkan masker dalam plastik lalu diamkan selama 2 jam. Setelah didiamkan lepas karet yang mengikat masker, cuci hingga bersih. Keringkan dan masker tie dye siap digunakan. Warga Nglembu Panjangrejo Pundong Bantul tersebut berharap agar upayanya dalam mengisi program KKN di desanya dapat berguna bagi masyarakat dan dapat berperan aktif dalam mengurangi penyebaran covid. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan menjaga kesehatan. (Dedy)