Hijab Ecoprint, Jalan Baru Pemberdayaan Perempuan di Kampung Emas Seyegan

Sejumlah ibu rumah tangga dan pelaku UMKM di Kampung Emas Krapyak IX, Seyegan, Sleman, mengikuti pelatihan pembuatan hijab bermotif ecoprint sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui teknik ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal.

Kampung Emas Seyegan merupakan salah satu desa dampingan UNY sejak 2023 sebagai laboratorium pemberdayaan masyarakat. Pelatihan hijab ecoprint ini dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan potensi warga, terutama para perempuan yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan latar belakang pendidikan dasar. Ecoprint, sebagai teknik cetak kain menggunakan daun dan pewarna alami, dinilai mudah dipelajari, memiliki nilai seni, sekaligus potensi ekonomi tinggi.

Pelatihan dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Pendidikan Vokasi UNY, khususnya Prodi Sarjana Terapan Tata Busana. Tim pelaksana terdiri atas Dr. Nur Kholifah, M.Pd. (ketua), bersama anggota Triyanto, M.Pd., Resi Sepsilia Elvera, M.Pd., Windu Wulan Sari, M.Pd., Linda Kartika Sari, M.Pd., Noorvita Kurnia Hayati, M.Pd., Fitria Oktariani, M.Pd., Desnanda Putri Sagita, M.Pd., dan Lia Pramesti, M.Pd. Selain itu, pelatihan juga melibatkan enam mahasiswa yang membantu dalam proses pendampingan teknis dan komunikasi dengan peserta.

“Kami merancang pelatihan ini sebagai pintu masuk agar masyarakat, khususnya perempuan, memiliki keterampilan baru yang aplikatif dan bernilai ekonomi. Hijab ecoprint adalah produk yang dekat dengan keseharian dan mudah dipasarkan,” ujar Dr. Nur Kholifah, Selasa (15/7/25). Pelatihan berlangsung selama beberapa hari dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi. Para peserta diajak memahami teknik dasar ecoprint, mulai dari pemilihan daun, pre-treatment kain, hingga teknik penguapan (STEAM). Tak hanya praktik membuat motif hijab, peserta juga dibekali materi strategi pemasaran digital agar produk mereka bisa menembus pasar daring.

Selama proses praktik, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka bereksperimen dengan motif dari daun jati, jarak, dan jambu. Hasilnya adalah hijab dengan motif alami yang unik dan artistik. Penilaian produk dilakukan berdasarkan presisi motif, komposisi warna, kerapihan desain, dan keunikan, dengan skor rata-rata di atas 4,3 dari skala 5. “Kami baru tahu ternyata daun sekitar rumah bisa disulap jadi hijab cantik. Saya jadi semangat untuk membuat lagi dan menjual,” ungkap Rina, salah satu peserta pelatihan.

Tim dosen dan mahasiswa UNY juga aktif mendampingi peserta selama seluruh tahapan. Masing-masing anggota tim memiliki peran strategis dalam penyusunan modul, pendampingan teknis, hingga penyusunan strategi pemasaran. Kolaborasi ini memperkuat proses pemberdayaan berbasis keilmuan sekaligus pendekatan humanistik. Program ini menjadi bukti konkret peran UNY dalam mewujudkan UNY Berdampak dan Diktisaintek Berdampak melalui pemberdayaan masyarakat secara nyata. Hijab ecoprint menjadi simbol bahwa kreativitas lokal bisa menjadi sumber ekonomi baru, sekaligus membangun kepercayaan diri perempuan desa untuk berdaya secara mandiri.

Ke depan, pelatihan ini direncanakan untuk dikembangkan menjadi usaha kelompok dan edukasi wisata tekstil ramah lingkungan. Tim berharap keterampilan yang telah diperoleh dapat terus dipraktikkan dan ditingkatkan melalui pendampingan lanjutan dan pelatihan produk turunan seperti syal, tas, dan aksesori lainnya.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat