Prof. Nasrulloh Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Termuda Sepanjang Sejarah UNY

2
min read
A- A+
read

Prof. Nasrulloh

Rasa haru serta rasa bangga menyelimuti sosok Prof. Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or, M.Or., pada Sabtu (6/5), betapa tidak, di usianya yang ke- 39 tahun, dosen Prodi Ilmu Keolahragaan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta ( FIKK UNY) itu berhasil menjadi Guru Besar termuda sepanjang sejarah berdirinya UNY, gelar jabatan fungsional tertinggi bagi seorang dosen.

Dalam kesempatan ini, pria kelahiran Magelang, 26 Juni 1983 ini menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul ‘Model Latihan Fun Fitness Untuk Meningkatkan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Pada Lansia’. Judul Orasi tersebut merespon data dari WHO bahwasanya jumlah Lansia cenderung terus meningkat yaitu mencapai jumlah 1 miliar pada tahun 2019, lalu meningkat pada 2030 dengan perkiraan mencapai 1,4 miliar dan pada 2050 mencapai 2,1 miliar. Di Indonesia, pada tahun 2019 jumlah lansia mencapai 25,9 juta jiwa, pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa dan akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2035 diperkitakan menjadi 48,2 juta jiwa (Kemenkes, 2021).

Prof. Nasrulloh yang merupakan Guru Besar UNY ke- 133 ini menjelaskan bahwa seiring bertambahnya umur seseorang lansia akan mengalami penurunan fungsi fisik, penurunan massa otot, penurunan kekuatan dan daya tahan otot, penurunan kardiorespirasi, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Penurunan ini menyebabkan terjadinya resiko jatuh pada lansia yang dapat mengakibatkan patah tulang, kecacatan, kelumpuhan, hingga kematian. Oleh karena itu perlu diberikan model latihan yang menyenangkan bagi lansia agar tetap melakukan aktivitas fisik untuk dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran ototnya.

Prof. Nasrulloh menilai bahwa selama ini rekomendasi Latihan untuk lansia pada umumnya melakukan olahraga yang bersifat aerobik.  Belum banyak yang menyadari bahwa latihan kekuatan dan daya tahan otot sangat penting bagi lansia, agar otot memiliki kekuatan dan daya tahan untuk menopang tubuh pada saat beraktivitas. Sebelum melakukan latihan yang lebih berat, sebenarnya yang utama adalah memberikan penguatan pada otot bagi lansia. Bagaimana seorang lansia mampu melakukan jogging, bersepeda, senam aerobic dan lain sebagainya, sementara kekuatan dan daya tahan ototnya masih lemah. Oleh sebab itu, latihan kekuatan dan daya tahan otot sangat dibutuhkan lansia agar mampu menopang tubuhnya sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat.

Bermula dari situlah, Prof. Nasrulloh mengembangkan model latihan pembebanan yang menyenangkan bagi para lansia untuk menjaga kebugaran ototnya yaitu Model Latihan Fun Fitness. Model Latihan ini merupakan konsep latihan pembebanan yang di rancang khusus untuk lansia, sehingga lansia mampu melakukan latihan yang menyenangkan dan sesuai kemapuannya. Model Latihan Fun Fitness ini merupakan model latihan yang dapat dilakukan dirumah masing-masing menggunakan alat-alat sederhana yang ada di sekeliling kita seperti teraband agar latihan terasa lebih mudah dan menyenangkan,”papar dosen yang menempuh pendidikan S1 dan S2 di UNY serta S3 di Uniersitas Negeri Surabaya (UNESA).

Latihan Fun Fitness ini meliputi; leg press, pulldown, abdominal, leg extention, chest press, russian twist, bicept curl, shourder press, laying leg curl, tricep, rowing, dan butterfly. Prof. Nasrulloh menyatakan bahwa Latihan Fun Fitness ini telah terbukti layak diterapkan pada lansia dan terbukti secara signifikan efektif meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pada lansia. Dengan kekuatan dan daya tahan otot yang baik, lansia dapat beraktivitas secara normal tanpa mengalami gangguan musculoskeletal, sehingga mampu hidup secara mandiri dan menikmati masa tuanya dengan bahagia.

Orasi ditutup dengan rangkaian ucapan terima kasih dari Prof. Nasrulloh untuk Rektor serta seluruh Sivitas Akademika di UNY khususnya di FIKK, serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan sepanjang perjalalan karirnya.

Pada Kesempatan ini UNY juga mengukuhkan 14 Guru Besar lain, dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Prof. Dr. Haryanto, M.Pd., Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., Prof. Dr. Budi Astuti, M.Si., dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) yaitu, Prof. Drs. Iswahyudi, M.Hum., Prof. Dr. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, Ph.D, Prof. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn., dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Prof. Dr. Awan Hariono,S.Pd.,M.Or. Prof. Dr. Komarudin, S.Pd,M.A.,Prof. Dr Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., Prof. dr. Novita Intan Arovah, M.Ph. Ph.D, Prof. Dr. Sugeng Purwanto, M.Pd., dan Prof Yudik Prasetyo, M.Kes, dari Fakultas Teknik (FT) Prof. Dr. Wagiran, M.Pd., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Dr. Tony Wijaya, M.M.

Penulis: Khairani Faizah

Editor: Sudaryono

MBKM