Bersih Pantai dan Workshop Ecobric: Bakti Sosial Mahasiswa Internasional FBSB UNY

1
min read
A- A+
read

Workshop ecobrick

Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Outing Bakti Sosial Mahasiswa Internasional FBSB UNY di Pantai Parangkusumo. Dengan mengusung tajuk “Beach Clean Up”, kegiatan ini merupakan bakti sosial bersih pantai, workshop pembuatan ecobrick dan fun activites berbasis literasi bersama anak-anak sekitar pantai. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa internasional yang tengah menempuh program transfer kredit, sarjana dan master di UNY. Ada 45 orang mahasiswa internasional yang ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari Tiongkok, Chili, Mesir, Pakistan, Sudan, Tajikistan, Thailand, Yaman, Rusia, Sudan, Filipina, Zimbabwe dan Kolombia. Selain itu bergabung juga mahasiswa Indonesia mendampingi kegiatan ini.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) FBSB UNY ini menggandeng Garbage Care Education (Gardu Action) dan Komunitas berbagibuku.id sebagai mitra. Melalui kerjasama ini, para mahasiswa internasional UNY diharapkan bisa berkenalan dengan masyarakat dan wilayah geografis Yogyakarta secara langsung untuk mendapatkan mendapatkan pengalaman belajar bahasa Indonesia yang otentik dan bermakna. Di samping itu, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional FBSB melakukan sumbangsih bagi Indonesia, khususnya masyarakat pantai Parangkusumo, D.I. Yogyakarta.

Kepala Laboratorium BIPA FBSB UNY, Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan peduli lingkungan yang merupakan bentuk kecintaan mahasiswa asing FBSB UNY kepada Indonesia. Lebih lanjut Ari menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak sekedar membersihkan sampah di pantai, tetapi juga mempelajari cara pengolahannya dengan model ecobrik. “Kegiatan ini tidak akan hanya sekali, tetapi akan berkelanjutan” katanya belum lama ini.

Senada dengan hal tersebut, Polina, mahasiswi asal Russia menyatakan bahwa kegiatan bersih-bersih pantai ini merupakan kegiatan yang bagus dan positif karena kita bisa menjaga lingkungan dan juga belajar bagaimana mengolah limbah sampah untuk hal yang bermanfaat, dia juga berharap akan ada kegiatan serupa di lain kesempatan. “Program ini sangat bagus dan harus berlanjut sehingga lingkungan pantai selalu bersih,” ungkap Muhammad Aqief, mahasiswa magister asal Pakistan. Aqief juga menyatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan wujud langkah edukatif untuk memberitahukan betapa pentingnya kebersihan pantai.

Dalam kesempatan yang sama, Arda Kusumawati, pengelola Gardu Action, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah hasil inisiasi positif yang sangat bermanfaat bagi lingkungan. Ia menyebutkan bahwa ini kegiatan luring pertama setelah pandemik. “Kami mengharapkan bahwa para mahasiswa internasional ini juga dapat menerapkan sendiri bagaimana cara mengolah sampah menjadi ecobrick di rumah,” ujar Arda.

Penulis: Diyan

Editor: Dedy

IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus