Di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), komposisi pejabat akademik menunjukkan bahwa dosen perempuan tak lagi menghadapi hambatan berarti untuk menempati posisi kepemimpinan di ranah akademik—mulai dari universitas, fakultas, departemen hingga program studi. Saat ini tercatat 84 pejabat perempuan, terdiri dari 27 Guru Besar dan 57 Lektor Kepala. Mereka masing-masing menjabat sebagai dekan, wakil dekan, direktur hingga staf ahli.
Data ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki representasi yang kuat di tingkat kepemimpinan akademik yang tinggi, karena jabatan Guru Besar dan Lektor Kepala sering menjadi syarat atau jalan menuju posisi seperti dekan, ketua departemen, dan kepala program studi. UNY melalui berbagai kebijakan, seperti percepatan pengusulan jabatan Guru Besar, pendampingan karier akademik, dan pembukaan akses ke pelatihan kepemimpinan, turut mendukung tercapainya keseimbangan gender dalam jabatan-jabatan strategis.
“Dengan dilantiknya pejabat-pejabat baru ini, Universitas Negeri Yogyakarta menegaskan bahwa gender bukanlah hambatan dalam mengemban kepemimpinan akademik. Semua dosen dengan kompetensi dan kapabilitas dapat maju ke posisi pimpinan di berbagai jenjang institusi, baik di universitas, fakultas, departemen maupun program studi” kata Prof. Aman, Direktur Direktorat USDH UNY.
Sebagai contoh pembanding, laporan UNY untuk akhir tahun 2023 menunjukkan bahwa dari keseluruhan dosen, 160 orang adalah Guru Besar dan 281 orang adalah Lektor Kepala. Dengan angka 84 pejabat perempuan pada posisi Guru Besar dan Lektor Kepala, secara kasar perempuan bisa mengisi antara 30%-50% dari total pejabat di jabatan akademik tertinggi itu.
Pelantikan pejabat baru memperlihatkan bahwa UNY memberikan ruang yang setara bagi perempuan untuk mengemban tugas pimpinan. Dalam pelantikan 10 pejabat baru oleh Rektor, salah satu yang dilantik adalah Prof. Dr. Mutiara Nugraheni sebagai Dekan Fakultas Teknik, yang menunjukkan bahwa posisi strategis di fakultas pun tidak terbatas pada gender tertentu.
UNY berharap tren positif ini akan terus meningkat, terutama dengan komitmen institusi dalam mendukung karier akademik bagi semua dosen dan upaya mewujudkan kesetaraan gender dalam kepemimpinan akademik. Ke depan, UNY diharapkan terus memperkuat mekanisme pendukung — seperti pelatihan kepemimpinan, mentoring, dan pembukaan jalur percepatan karier — agar kemajuan representasi perempuan dalam kepemimpinan akademik makin merata dan berkelanjutan.