Kegiatan

Acara Festival Dalang Cilik ke-9 UNY dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa dan Dekan FBS Prof. Dr. Endang Nurhayati. FDC IX diikuti oleh 36 dalang cilik dari Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur dan diselenggarakan selama 5 hari mulai Senin s.d. Jumat (17-21 Juni 2019). Sebagian bahkan dalang yang masih berusia muda dan juga diikuti dalang wanita.

Pada hari pertama, sebanyak 7 orang peserta tampil yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu tingkat SD dan tingkat SMP.

Seratus tiga belas calon pegawai negeri sipil UNY menerima SK CPNS, yang diserahkan oleh Rektor UNY, Sutrisna Wibawa di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Jumat (31/5) didampingi para Wakil Rektor. Para penerima SK tesebut adalah para dosen dari 7 fakultas di UNY. Wakil Rektor II UNY Edi Purwanta mengatakan bahwa dosen yang lolos CPNS terdiri dari 7 dosen dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, 29 dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, 12 dosen Fakultas Bahasa dan Seni, 8 dosen Fakultas Ilmu Sosial, 16 dosen Fakultas MIPA, 19 dosen Fakultas Ekonomi dan 22 dosen Fakultas Teknik.

Pelaksanaan UTBK yang baru pertama kali dilakukan dan Alhamdulillah bisa dilaksanakan dengan baik, dan UNY sempat mendapatkan kunjungan Menristekdikti pada Sabtu, 4 Mei 2019, dan beliau puas dengan pelaksanaan di UNY karena kita memberikan layanan khusus kepada calon yang berkebutuhan khusus, sehingga pelaksaaan UTBK bisa kita selenggarakan dengan sangat baik, demikian disampaikan Prof.Dr. Sutrsina Wibawa, M.Pd, pada Workshop Pembahasan Hasil Monev UTBK di UNY, beberapa hari yang lalu.

Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia menunjukkan masih adanya kesenjangan kualitas yang sangat lebar, dan perguruan tinggi harus tampil berkontribusi mengurangi kesenjangan tersebut. Selain itu perguruan tinggi juga harus mampu mengakomodasi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dan kaum difabel, agar perguruan tinggi menjadi sumber harapan bagi mereka untuk memperoleh pendidikan lanjut. Pendidikan tinggi hendaknya memiliki komitmen yang kuat untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas tanpa belenggu dana dan pembiayaan. Demikian dikatakan Prof. Ir.

Dalam melakukan pengamalan nilai pancasila di UNY tidak ingin berteori tetapi ingin langsung berimplementasi, sehingga nantinya UNY tidak dianggap latah dalam melakukan seruan atau pelopor, seperti beberapa hari yang lalu saya diundang di UGM mengikuti seruan persatuan dan pancasila, jadi kami polanya tidak membuat seruan tetapi langsung membuat implementasi, demikian disampikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr.

Pekan Olahraga Mahasiswa (PORMA) pada tahun 2019 kembali digelar. Salah satu cabang unggulan yang dilombakan ialah Futsal. Sebanyak 14 tim dari 7 fakultas dan program pascasarjana mengikuti PORMA cabang futsal pada hari Jum’at, 04 April 2019 bertempat di Hall Bulutangkis Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY. PORMA sendiri termasuk dalam rangkaian peringatan Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang ke 55.

Serangkaian acara diesnatalies UNY menciptakan banyak event menarik dari berbagai bidang. Salah satu yang berperan dalam acara untuk menyambut ulang tahun Universitas Negeri Yogyakarta yang ke 5 adalah unit kemahasiswaan. UKM yang ada di UNY mengadakan acara tingkat nasional untuk membina hubungan baik dengan universitas lain maupun masyarakat.      

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-55, Universitas Negeri Yogyakarta, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membedah aktualitas  peran mahasiswa dalam perspektif kepemimpinan menuju Indonesia 2045. Aktualitas kepemimpinan tersebut dibedah lewat rangkaian lomba Debat dan Esai skala nasional dalam format UNY Debat and Essay Competition (UNYDEC) di UNY, 2-4 Mei 2019.Final Debat dan pengumuman pemenang esai dilaksanakan di Lab. PG PAUD.lt. 3, 4 Mei 2019.

Semua negara memiliki tujuan yang sama yaitu kemajuan dan kemakmuran yang hanya dicapai apabila bangsa selalu meningkatkan nilai tambah yang bisa diraih dengan memakai dan menguasai teknologi. Tanpa teknologi kita tidak mungkin memberikan nilai tambah yang baik. Teknologi dasarnya adalah pendidikan karena pendidikan berbasis masa depan. Apabila tidak berbasis masa depan maka pendidikan akan menjadi museum. Dan masa depan hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik.