KOMPETISI SEBAGAI TOLOK UKUR KOMPETENSI SESUAI BIDANG KEAHLIAN

1
min read
A- A+
read

Fakultas Teknik menempatkan salah satu wakilnya dari Program Studi Tata Rias dan Kecantikan, Vania Isnaini Salsabila,  dalam Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus Bidang Spa Tingkat Nasional 2019 yang digelar oleh Asosiasi Spa Terapis Indonesia (ASTI) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia di Aula Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Kamis (8/8/2019).

Lomba kali ini diikuti sebanyak 32 orang terapis yang berasal dari 16 provinsi di seluruh Indonesia. Mereka diseleksi dari tingkat kota hingga dinyatakan lolos sebagai perwakilan terapis di masing-masing provinsi.

Daya juang tinggi telah ditunjukkan oleh Vania meski pintu rezeki juara belum berpihak. “Tapi semangat terus berkobar untuk terus gigih mengasah kompetensi agar dapat mengikuti lomba-lomba lain di kemudian hari,” ujar Vania yang legowo menerima hasil akhir lomba

Sementara itu, Elok Novita, M.Pd, selaku dosen pembimbing menegaskan petingnya mengikuti ajang kompetisi bagi mahasiswa sebagai tolok ukur kompetensi sesuai bidang keahlian. “Kompetensi tersebut lah yang akan menjadi bekal mahasiswa untuk menuju dunia kerja, berbagai ilmu yang sudah diserap dalam perkuliahan tentunya lebih bermakna bila kemudian diterapkan dalam suatu ajang lomba,” lanjutnya.

“Program Studi Tata Rias dan Kecantikan selalu berusaha untuk terus aktif mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai kejuaraan tingkat lokal, nasional, regional Asean dan Asia hingga dunia. Bidang lomba yang selalu di ikuti antara lain make up, beauty therapy, spa, rias pengantin, pangkas dan penataan  rambut,” bebernya.

Sementara itu Ketua Umum ASTI, Kusumadewi Sutanto dalam keterangan pers nya menyebutkan Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus Bidang Spa Tingkat Nasional 2019 ini terdapat sejumlah penilaian yang menentukan kemenangan, antara lain teknik dan herbal yang digunakan serta sikap para terapis ketika memberikan perawatan kepada seseorang.

"Lombanya itu lomba perawatan spa, tapi yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal. Jadi bukan hanya (teknik spa) orang barat saja, tapi juga keistimewaan yang dimiliki Indonesia.,Misalnya teknik-teknik pijat perawatan setelah melahirkan, perawatan pijat dengan bambu, pijat dengan herbal, pijat dengan batu itu kami kembangkan," jelasnya. (hryo)