KBRI Beijing Kembali Percayai UNY Mengadakan Pelatihan Kepemimpinan

2
min read
A- A+
read

ASEAN - China Centre

Universitas Negeri Yogyakarta kembali dipercaya KBRI Beijing untuk mengadakan Series of Capacity Building Training for Principals and Native Mandarin Teachers in Indonesia yang dilaksanakan secara daring sejak Senin-Sabtu (13-18/6). Kegiatan ini juga menggandeng ASEAN China Centre (ACC) dan Center For Language Education And Cooperation (CLEC).  

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara KBRI Beijing dengan ASEAN China Centre dan Centre of Language Education and Cooperation. “Ini adalah kedua kalinya kami mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia” katanya. Djauhari Oratmangun juga mengapreasi kolaborasi antara China dan Indonesia ini dan berharap bisa meningkatkan kerjasama bagi kedua negara. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kegiatan learning teaching dan pembelajaran Bahasa Mandarin sekaligus belajar tentang China dan budayanya. Ini merupakan sebuah kerjasama potensial di masa yang akan datang termasuk research institution karena hubungan antara Indonesia-China telah berjalan puluhan tahun.

Secretary General of ASEAN China Centre (ACC) Chen Dehai menyukai kegiatan training bagi kepala sekolah dan guru di Indonesia ini karena diikuti oleh lebih dari 500 orang peserta. “Kami menghargai keinginan anda untuk belajar tentang China dan bahasanya” kata Chen Dehai. Harapannya kerjasama antara KBRI Beijing, Kementerian Pendidikan China, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, ACC dan CLEC ini dapat lebih dipererat pada masa yang akan datang. Chen Dehai juga berhapar pada masa yang akan datang dapat terjadi pertukaran people to people untuk kegiatan kedua negara ini, dan untuk recovery ekonomi China tetap membuka kerjasama ini di masa depan. Ma Jianfei dari CLEC berharap training ini berjalan sukses dan berterima kasih dilibatkan dalam acara ini karena CLEC telah sering mengadakan training Bahasa Mandarin bagi guru.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemedikbudristek Iwan Syahril, Ph.D mengucapkan terimakasih pada mitra kegiatan dari China yang telah berkolaborasi pada acara bagi guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi dalam manajemen sekolahnya. “Terimakasih pada KBRI Beijing yang telah memberikan pelatihan kepemimpinan dan masuk dalam program prioritas nasional partisipasi belajar merdeka belajar” kata Iwan Syahril. Kegiatan ini penting dan mendukung program Kementerian untuk transformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pada siswa. Praktik pelatihan seperti ini adalah konsep besar dalam merdeka belajar kampus merdeka, yang melibatkan lintas sektoral yaitu lembaga pemerintah dan masyarakat secara umum. Iwan Syahril mengharapkan pada guru yang mengikuti pelatihan agar tidak segan berbagi pengalaman dan menularkannya pada guru-guru yang lain.

Kegiatan ini diinisiasi oleh bidang Perencanaan dan Kerja Sama khususnya bidang Kemitraan Luar Negeri UNY. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama UNY Prof. Siswantoyo mengucapkan terimakasih atas kepercayaan KBRI dan Center For Language Education And Cooperation (CLEC) untuk melaksanakan pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pelatihan Bahasa Mandarin bagi guru. “Kegiatan ini adalah untuk memperbaiki sumber daya manusia” kata Siswantoyo. Pelatihan diikuti oleh 104 dosen PTN dan PTS serta 143 guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK dari seluruh Indonesia. Pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah dibagi menjadi dua kelas pelatihan, yaitu Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 1 yang dikhususkan bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti pelatihan kepemimpinan. Peserta pelatihan ini terdiri dari 162 orang kepala sekolah dari sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Lalu Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 2 yang diperuntukkan bagi peserta yang sudah pernah mengikuti pelatihan tingkat 1. Peserta berjumlah 116 orang kepala sekolah yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan ini baik untuk difollow up untuk mengimplementasi metode mengajar yang menjadi bagian dari aktivitas mereka. Siswantoyo juga membuka peluang berkolaborasi dalam bidang pendidikan dengan para kepala sekolah yang ikut serta dalam kegiatan ini pada masa yang akan datang. (Dedy)

IKU
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia