KKN UNY Gagan Bligo Memanfaatan Limbah Janggel Jagung Sebagai Media Tanam Jamur

1
min read
A- A+
read

Janggel jagung sebagai media penanaman jamur

Mahasiswa KKN ISS MBKM UNY DES 3 yang berlokasi di Dusun Gagan, Bligo, Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah memanfaatkan limbah janggel jagung masyarakat setempat untuk dijadikan media tanam jamur. Mereka adalah Ivan Ardiyanto prodi Pendidikan Administrasi dan Perkantoran, Vina Mega Utami (Pendidikan Kimia), Aqiel Fauzan Abdur Rahman (Pendidikan Teknik Mesin), Desyana Syafitri (Pendidikan Teknik Mesin), Arinda Rahma Fatih (Bimbingan dan Konseling), Bella Visca Sirait (Pendidikan Usaha dan Rekreasi), Widya Ghina Tyas (Pendidikan Usaha dan Rekreasi), Muhammad Nur Fauzan (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), Niken Juni Anisa Putri (Pendidikan Administrasi dan Perkantoran), dan Asyadiva Sekar Lintang (Bimbingan dan Konseling).

Menurut Ivan Ardiyanto selaku penanggung jawab program kerja ini menyatakan bahwa selama masa observasi lingkungan dusun banyak sekali ditemukan limbah janggel jagung yang ada disekitar rumah masyarakat yang tidak dimanfaatkan secara optimal. “Kami mendapatkan informasi jika sebagian besar masyarakat di Dusun Gagan berprofesi sebagai petani. Akhir-akhir ini produk yang dipanen berupa jagung dan limbah janggel jagung yang dihasilkan belum dimanfaatkan secara optimal, mereka baru memanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang dilakukan dengan membiarkan dikebun kebun mereka“ ungkapnya, Rabu (13/12). Dari sini tercetuslah ide inovatif untuk memanfaatkan limbah janggel jagung sebagai media tanam jamur.

Vina Mega Utami menambahkan jika janggel jagung yang digunakan dapat dijadikan media tanam jamur karena dalam janggel jagung mengandung zat alami berupa lignoselulosa yang berpotensi dijadikan media tanam alternatif dalam budidaya jamur. “Selain kandungan yang terdapat dapat janggel jagung keberhasilan media tanam jagung ini dipengaruhi oleh tempat yang lembab, bahan-bahannya juga menentukan” ujar Vina. Bahan tersebut seperti urea yang berfungsi sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhan jamur, ragi tape yang berfungsi sebagai pengatur ph dan suhu, dan bekatul sebagai sumber zat gizi serta penyiraman setiap hari yang dilakukan selama 10-14 hari, dalam waktu tersebut jamur dapat di panen.

Jamur janggel jagung ini termasuk jenis jamur dari golongan Basidiomycota karena memiliki basidium (seperti payung). Kandungan jamur janggel jagung ini terdiri dari bahan kering 90.0%, protein kasar 2.8%, lemak kasar 0.7%, abu 1.5%, serat kasar 32.7%, dinding sel 80%, selulosa 25,0%, lignin 6.0% dan ADF 32%. Dari pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa jamur janggel jagung memiliki kandungan gizi/nutrisi yang tinggi dan sangat baik untuk kebutuhan tubuh manusia.

Ketua RT 3 Dusun Gagan, Sungkono mengatakan jika dulu limbah jagung selama ini hanya dibuang dan dijadikan bahan bakar saja “Adanya pelatihan inovasi media tanam jamur dari janggel jagung ini memungkinkan dapat memberikan pemanfaatan yang lebih khususnya pada limbah janggel jagung yang sudah dibuang” katanya.

Aqiel Fauzan Abdur Rahman selaku ketua kelompok KKN ISS MBKM DES 3 berharap dengan adanya program kerja ini dapat berjalan secara berkelanjutan seperti tema besar KKN yaitu ‘Optimalisasi Potensi Sumber Daya Manusia di Dusun Gagan, Bligo Menuju Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan’. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat menjadi giat dalam bertani dan memiliki kesadaran lingkungan terkait limbah janggel jagung serta mampu memanfaatkan kembali limbah janggel jagung untuk menghasilkan pendapatan yang baru dan inovatif serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Penulis: Vina Mega

Editor: Dedy

MBKM
IKU
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus