KKN UNY Lawan DBD Dengan Inovasi Sarina (Spray Natural Anti Nyamuk) Di Kebumen

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode 083 Universitas Negeri Yogyakarta (KKNRD083 UNY) turut serta secara aktif dalam upaya pencegahan penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kawasan Dusun Dukuh RT 003 & 004/ RW 001, Ngabean, Mirit, Kebumen. Program kerja yang bernama Dukuh Siaga ini didasarkan pada data program pemberantasan DBD dari Puskesmas Mirit periode Januari hingga Oktober 2025, yang mencatat beberapa kasus DBD di wilayah tersebut. DBD sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Upaya pencegahan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 10 mahasiswa KKNRD083 UNY. Kelompok ini dipimpin oleh Lasmana Adi Nugraha sebagai Ketua, dengan anggota M. Zafif Hilmi Al-hadi, Afifah Nurafroh, Putri Nur Septiyani, Rika Siwi Mellya, Afra Az-zahra Rafsanjani 'aini, Fira Hasna, Shesa Nurrita, Ervina Septianingsih, dan Umi Khulsum Aryani.

Mahasiswa KKN berkolaborasi dengan kader PKK dan Puskesmas Kecamatan Mirit melaksanakan serangkaian kegiatan pencegahan, menunjukkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kegiatan dimulai dengan aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massif diawali pengecekan jentik di setiap rumah warga yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberantas sarang nyamuk, khususnya di tempat-tempat penampungan air dan barang bekas.

Tindak lanjut dari kegiatan PSN, mahasiswa KKN UNY Dukuh melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan pemanfaatan tanaman serai sebagai tanaman pengusir nyamuk dalam kegiatan Dukuh Siaga. Kegiatan Dukuh Siaga secara langsung didukung dan dibantu oleh pihak dari Puskesmas Kecamatan Mirit. Perwakilan dari Puskesmas, Achmad Mei Zabani, A.Md.Kep, membantu dalam menyampaikan materi seputar bahaya nyamuk dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat , serta menghimbau masyarakat untuk memperhatikan genangan air dan kebersihan di lingkungan rumah. Beliau juga melakukan sosialisasi terkait 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang), di mana mahasiswa KKN juga ikut serta mengedukasi masyarakat dalam memberantas nyamuk penyebab demam berdarah.

Dalam kegiatan ini, masyarakat diedukasi untuk dapat memanfaatkan tanaman serai sebagai tanaman pengusir nyamuk. Puncak kegiatan adalah peluncuran inovasi produk Spray Natural Anti-Nyamuk dari Tumbuhan Serai yang diberi nama SARINA. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 30 perwakilan kader PKK RT 003 dan 004 Dusun Dukuh. Masyarakat diajarkan cara mengolah serai menjadi spray anti-nyamuk alami.

Achmad, selaku perwakilan dari Puskesmas Mirit, menyebutkan bahwa bau yang dikeluarkan tanaman serai dapat membantu mengusir datangnya nyamuk. Hal ini mendukung penggunaan SARINA yang berbahan dasar serai sebagai penolak nyamuk alami. Peluncuran SARINA diharapkan dapat memberikan solusi pencegahan yang mudah diakses dan alami bagi warga Desa Ngabean untuk memproteksi diri dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang aktif menggigit pada pagi hari sampai sore hari menjelang petang. Agar masyarakat termotivasi untuk terus membuat spray dari serai, kelompok KKN juga membagikan bibit tanaman serai kepada seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan.

Dukungan penuh terhadap kegiatan ini juga disampaikan oleh pimpinan desa. Haryati, selaku Lurah Desa Ngabean, turut mendukung kegiatan ini dan mengapresiasi kolaborasi antara mahasiswa KKN, PKK, dan Puskesmas Mirit dalam menjaga kesehatan masyarakat. Besar harapan bahwa dengan adanya edukasi dan inovasi seperti SARINA, kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD melalui PSN dapat meningkat, sehingga kejadian Demam Berdarah di Desa Ngabean dan wilayah kerja Puskesmas Mirit dapat ditekan. Tujuan akhirnya adalah agar Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa Ngabean mencapai target lebih dari 95%, demi mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman DBD.

Penulis
Lasmana
Editor
Dedy
Kategori Humas
Inovasi
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus