Kripik Batang Pisang Olahan Mahasiswa KKN UNY

1
min read
A- A+
read

Kripik batang pisang

Pohon pisang merupakan salah satu tanaman yang banyak manfaatnya. Buahnya dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, daunnya dapat digunakan sebagai pembungkus bahkan batangnya pun bermanfaat sebagai tenpat menancapkan wayang dalam sebuah pertunjukan wayang kulit. Namun selain itu batang pisang juga bermanfaat bagi kesehatan. Hal inilah yang dilakukan mahasiswa KKN UNY di Desa Bojong Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Mereka adalah Yustina Rahma Sari, Linda Oktafianingsih, Brina Gamelisa, Kiki Adisti, Rahayu, Tiar Rahmasanti, Arief Kurniawan, Fani Maulana, Muhammad Raihan A dan Tria Adelia yang mengolah batang pisang menjadi kripik.

Menurut Yustina Rahma Sari olahan batang pisang ini karena warga hanya memanen buah pisangnya saja dan setelah panen pohon akan ditebang dan dibiarkan membusuk. “Batang pisang belum dimanfaatkan oleh warga ini membuat batang atau pelepah tidak memiliki nilai ekonomis” kata mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Jumat (17/2). Dengan adanya inovasi pembuatan keripik batang pisang ini diharapkan akan menambah nilai ekonomis yang awalnya batang biasanya membusuk dapat menjadi suatu camilan bagi warga. Selain itu, pembuatan keripik debog pisang ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK di Desa Bojong untuk meningkatkan skill atau keterampilan dalam berwirausaha melalui pemanfaatan potensi alam yang dimiliki oleh lingkungan sekitar. Mahasiswa prodi manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Linda Oktavianingsih menambahkan bahwa batang pisang bermanfaat sebagai detoksifikasi sistem pencernaan, menurunkan berat badan, mengontrol kolesterol dan tekanan darah, menyembuhkan asam lambung serta menstabilkan gula darah. Kandungan nutrisi yang dikandung batang pohon pisang adalah Tannin, Saponin, dan Flavonoid. “Ketiga jenis senyawa kimia tersebut sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh kita” katanya. Batang pohon pisang juga kaya akan serat dan kandungan vitamin seperti Vitamin A, B dan C, serta juga kaya akan nitrogen dan kalium. 

Kiki Adisti mengatakan untuk membuat kripik batang pisang disarankan memanfaatkan batang pisang bagian dalam dan dari pohon pisang yang sudah pernah berbuah. Bahan yang dibutuhkan batang pisang/ pelepah, kapur sirih, tepung tapioka, tepung beras, bawang putih bubuk, lada bubuk, garam, dan minyak goreng. Cara memasaknya, pertama kali potong batang pisang dan ambil bagian dalam/ serat batang dengan cara disisir atai diseset hingga terlihat lembaran seperti kassa. Kemudian rendam potongan debog ke dalam larutan air kapur sirih selama 1 jam hingga maksimal 1 hari. “Fungsi perendaman ini adalah untuk menghilangkan getah dan rasa pahit dari batang pisang” kata mahasiswa sastra Indonesia Fakultas Bahasa Seni dan Budaya tersebut. Setelah direndam, cuci bersih hasil rendaman menggunakan air. Campurkan tepung tapioka, tepung beras, bawang putih bubuk, dan semua bahan lalu dimasukkan hasil rendaman batang pisang ke dalam tepung yang telah dicampurkan. Panaskan minyak goreng, masukkan batang pisang lalu digoreng. Setelah digoreng, keripik bisa dicampuri dengan bumbu-bumbu seperti balado, barbeque, dan sebagainya.

Penulis : Dedy

Editor : Sudaryono       

MBKM