Mahasiswa KKNM UNY Hadirkan Inovasi Puding Daun Kelor di Dusun Bolon

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri (KKNM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kelompok 27381 menghadirkan inovasi olahan pangan sehat berupa puding daun kelor di Dusun Bolon, Kalurahan Palbapang, Kabupaten Bantul. Program kerja ini diinisiasi oleh sepuluh mahasiswa, yakni Amelia Nur Hidayati, Milania Natasya Anggraeni, Novita Nanda Putri, Rayita Kumala Defi, Septian Nurma Revinta, Raden Rara Athalia Diva Reswara, Dwi Yusiana Latifah, Mugi Priyono, Adam Maulana Ar Rizky, dan Pradito Naufal Ramadhani.

Menurut Ketua KKN Mugi Priyono, daun kelor atau Moringa oleifera dikenal luas sebagai tanaman herbal yang sarat manfaat bagi kesehatan. Kandungan vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, vitamin A sepuluh kali lipat wortel, serta kalsium 17 kali lebih tinggi dari susu, menjadikan daun kelor layak dijuluki ‘superfood’. Selain itu, daun kelor kaya zat besi, protein, kalium, hingga antioksidan yang bermanfaat memperkuat imunitas tubuh, menurunkan kadar gula darah, melancarkan pencernaan, hingga mencegah penyakit jantung dan kanker. Berangkat dari potensi tersebut, mahasiswa KKNM UNY mencoba mengolah daun kelor menjadi camilan sehat yang mudah dibuat, yakni puding. “Inovasi ini diharapkan dapat diterima masyarakat, khususnya anak-anak, yang cenderung kurang menyukai sayuran dengan rasa khas seperti kelor” kata Mugi, Senin (8/9/25).

Diungkapkan penanggungjawab program kegiatan Novita Nanda Putri, pembuatan puding daun kelor cukup sederhana. Pertama, daun kelor segar dipetik, dipisahkan dari batang, lalu dicuci bersih bersama daun pandan. Kedua, kedua jenis daun tersebut diblender dengan sedikit air kemudian disaring untuk diambil ekstraknya. Selanjutnya, agar-agar bubuk dimasukkan ke dalam panci dan dilarutkan dengan air. Tambahkan gula pasir, susu kental manis, santan, dan sedikit vanili untuk aroma. Setelah itu, masukkan ekstrak daun kelor dan pandan ke dalam adonan, lalu rebus hingga mendidih. Adonan panas kemudian dituangkan ke dalam cetakan puding dan dibiarkan dingin selama beberapa jam hingga mengeras. “Puding daun kelor pun siap disajikan, dengan tekstur lembut, rasa manis gurih, serta aroma pandan yang menutupi rasa khas kelor” ujarnya.

Warga Dusun Bolon menyambut baik inovasi olahan pangan sehat ini. Salah seorang warga, Ibu Sulastri, mengaku terkesan dengan ide kreatif mahasiswa. “Selama ini kami tahu daun kelor banyak manfaatnya, tapi jarang diolah jadi makanan ringan. Dengan cara seperti ini, anak-anak jadi mau makan kelor tanpa merasa dipaksa,” ujarnya. Harapannya ilmu yang dibagikan mahasiswa bisa diteruskan warga, bahkan mungkin dikembangkan menjadi usaha kecil untuk menambah penghasilan.

Program puding daun kelor ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNY dalam mendukung pola hidup sehat berbasis potensi lokal. Selain mengenalkan alternatif pangan bergizi, kegiatan ini juga sejalan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat desa. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan daun kelor yang selama ini hanya dikenal sebagai obat herbal tradisional bisa naik kelas menjadi olahan pangan modern, praktis, sekaligus bernilai ekonomi.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
Inovasi
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus