English
Kantin Bunda UNY menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil. Dengan slogan “Makan Habis, Bumi pun Bersih!”, kantin ini menginspirasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam gerakan pengurangan limbah pangan di lingkungan kampus.
Setiap hari, sisa makanan yang tidak bisa dikonsumsi kembali tidak serta-merta dibuang ke tempat sampah. Pengelola Kantin Bunda mengolah limbah organik menjadi pakan ternak alami yang dimanfaatkan oleh peternak sekitar. Inovasi sederhana ini berhasil menekan volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir sekaligus mendukung konsep ekonomi sirkular dan ketahanan pangan di tingkat lokal.
“Awalnya banyak makanan tersisa setiap hari, terutama nasi dan sayur. Tapi sejak kami mulai program Makan Habis, mahasiswa jadi lebih sadar. Sekarang hampir tidak ada sisa di piring mereka,” ujar Siti, salah satu pengelola Kantin Bunda. Ia menambahkan, program ini juga menumbuhkan kebersamaan antara pengelola dan mahasiswa dalam menjaga kebersihan serta keberlanjutan lingkungan kampus.
Mahasiswa pun merespons positif gerakan ini. Mereka mulai membiasakan diri mengambil makanan sesuai kebutuhan, tidak berlebihan, dan berupaya menghabiskan semua makanan di piring. “Kantin Bunda bikin saya lebih sadar kalau sisa makanan ternyata berdampak besar buat lingkungan,” ungkap Diana Putri, salah satu mahasiswa FMIPA.
Melalui sinergi antara pengelola kantin dan mahasiswa, kampus kini tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang praktik nyata nilai-nilai keberlanjutan. Langkah sederhana ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Gerakan hijau Kantin Bunda membuktikan bahwa perubahan besar berawal dari kebiasaan kecil—menghabiskan makanan di piring demi bumi yang lebih bersih dan lestari.
