Pengalaman Isnawati Mengikuti Wirausaha Merdeka Di UNY

2
min read
A- A+
read

Isnawati dan kelompoknya di stand RIIExpo

Edublankon (Education-Blank-On) adalah program dibawah Wirausaha Merdeka (WMK) yang diinisiasi oleh UNY. Hal ini bertujuan untuk mentransformasi mahasiswa yang belum mendalami kewirausahaan (blank) menjadi wirausaha muda yang cakap dan percaya diri (on). Mereka mencapai hal ini melalui pendekatan pendidikan unik yang dipadukan dengan semangat budaya kewirausahaan Yogyakarta. Salah satu peserta Edublankon adalah Isnawati dari Universitas Garut bersama Anwar Nurhuda dan Rakha Muna Mushaddaq dari UNY, Zidan Fatari - Universitas Negeri Semarang serta Dea Maulidia Hasanah - IKIP PGRI Pontianak. Mereka membuat sayuran hidroponik dan PAP (Paludarium Aqua Ponik), yang menggabungkan aspek estetika sebagai elemen dekoratif tambahan.

Menurut Isnawati sebelum membuat karya, peserta Edublankon diberikan materi Pre-Immersion. Beberapa seminar diselenggarakan dengan pemateri, seperti Herry Budijanto Dragono atau yang dikenal sebagai Mbah Dragon, pendiri Magic Marketing. Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga relevan dengan dunia wirausaha. Salah satunya adalah trik-trik sulap yang menarik yang dihadirkan oleh Mbah Dragon. “Terdapat banyak wawasan yang dapat kita peroleh dari seminar-seminar tersebut, termasuk dari pemateri classical class” katanya, Senin (8/1).

Usai pre-immersion peserta Edublankon masuk tahap immersion dimana semua kelompok melaksanakan On-Boarding yang intens, termasuk kelompok Isnawati yang memilih bisnis budidaya sayuran hidroponik. “Kami telah bergabung dengan kelompok yang memilih fokus pada budidaya, dan mitra kami adalah Dewaponik, perusahaan yang ahli dalam budidaya sayuran hidroponik dan menjadi penyuplai berbagai kebutuhan budidaya” ujar Isnawati. Selama lima minggu proses on boarding ini, mereka memperoleh pengetahuan baru yang luas, mulai dari teknik budidaya hidroponik hingga manajemen usaha yang efektif. Setiap minggu, Isnawati dan kelompoknya terlibat dalam kegiatan penggantian sayuran dan pembersihan instalasi di Hotel Marriot. Pengalaman ini memberi pengalaman terhadap kompleksitas dan dinamika dunia budidaya sayuran hidroponik. Salah satu aspek yang menarik adalah pemahaman bahwa target pasar dalam setiap bidang usaha benar-benar berbeda. Setiap segmen pasar memiliki kebutuhan, preferensi, dan tingkat pengetahuan yang unik.

Puncaknya adalah saat dilaksanakan pameran karya peserta di RIIEXPO. “Selama proses pembuatan prototype, manajemen kerjasama menjadi kunci keberhasilan, dan kami merasakan betapa pentingnya pembagian tugas berdasarkan minat dan keahlian masing-masing anggota kelompok” katanya. Dalam upaya mencapai goals yang telah ditargetkan, tugas-tugas dibagi secara terstruktur, mencakup fokus pada pengembangan prototype, konten, keuangan, dan percetakan. Kelompok Isnawati berusaha memberikan edukasi kepada pengunjung booth, menjelaskan produk dengan jelas, dan memberikan hiburan tambahan dalam bentuk permainan dart game. Setiap poin yang dicapai dalam permainan memberikan kesempatan untuk mendapatkan hadiah menarik, menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung. Kerja keras ini membuahkan hasil yang memuaskan, mendapatkan penghargaan untuk stand terbaik dan video TikTok terbaik.

Pada tahap akhir usai expo, peserta WMK mengikuti program Marketing Training and Development Product yang berlokasi di Saloka Theme Park. Para peserta WMK mendapatkan fasilitas berkualitas tinggi, termasuk transportasi, konsumsi, dan pelatihan langsung dari praktisi yang berpengalaman di dunia bisnis. Menariknya, para praktisi tersebut merupakan individu yang terlibat secara langsung dalam mengelola Saloka Theme Park, dan mereka berhasil menjaga kelangsungan bisnis di tengah masa sulit selama pandemi Covid-19 yang memaksa banyak usaha untuk gulung tikar. Dengan adanya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan praktisi bisnis di Saloka Theme Park, peserta WMK tidak hanya mendapatkan wawasan tentang strategi pemasaran, tetapi juga pembelajaran langsung dari praktisi yang telah berhasil menjalankan bisnisnya dengan sukses. Selain itu, pengalaman mengeksplorasi wahana-wahana theme park memberikan kesan positif dan menyenangkan bagi peserta, menciptakan suasana pelatihan yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Kegiatan ini mencerminkan pentingnya pelatihan dan pengembangan dalam konteks pemasaran produk, serta memberikan inspirasi kepada peserta untuk menerapkan strategi yang efektif dalam mengembangkan dan memasarkan produk atau layanan mereka sendiri.

Program Wirausaha Merdeka di Universitas Negeri Yogyakarta dengan tema Edublankon, yang telah berlangsung selama satu semester penuh, memberi pengalaman dan berdampak positif yang besar bagi para peserta Wirausaha Merdeka (WMK) lainnya. “Dengan segala fasilitas dan bimbingan yang diberikan selama program, saya merasa bangga telah bisa terlibat dalam inisiatif ini dan berhasil membangun usaha bisnis bersama individu-individu yang memiliki latar belakang yang sangat beragam, mulai dari perbedaan universitas, daerah, kepribadian, hingga pemikiran” ujar Isnawati. Keberagaman ini bukanlah suatu hambatan, melainkan menjadi sebuah kesempatan berharga untuk saling melengkapi satu sama lain demi keberlangsungan usaha. Keragaman tersebut memberikan dinamika dan kekayaan dalam tim, yang pada gilirannya meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengelola bisnis.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus