POP-UP BOOK MUDAHKAN SISWA BELAJAR EKOSISTEM

1
min read
A- A+
read

Guru pasti memerlukan media untuk pengajaran, agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Oleh karena itu dalam rangka menghemat waktu juga biaya serta agar efisien dan efektif maka perlulah dibuat suatu media tapi bisa digunakan untuk menjelaskan beberapa mata pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pelajaran di SD sekarang ini yang sudah menerapkan pembelajaran tematik. Media sangat berpengaruh dalam tingkat keberhasilan belajar peserta didik. Media berbasis pop-up dapat menjadi alternatif untuk menjawab pertanyaan permasalahan pembelajaran pada kurikulum 2013. Keunggulan dari media pembelajaran ini adalah media ini berbentuk pop-up 3 Dimensi sehingga peserta didik dapat terlibat langsung dan turut serta dalam proses belajar mengajar. Disamping itu bentuknya yang unik dan tentu banyak warna ini akan menarik perhatian siswa, sehingga akan lebih semangat belajar. Dari sini mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mengembangkan media pembelajaran EPO (Ekosistem Pop Up Book) terhadap materi pembelajaran tematik yang terdiri dari Bahasa Indonesia dan IPA pada kelas V SD sehingga pelajaran akan lebih mudah dan menyenangkan. Mereka adalah Mei Dina Rahmawati, Navi Atul Gempita dan Indah Suwaidah.

Menurut Mei Dina Rahmawati sebagai alat bantu pembelajaran, media bisa berperan untuk menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien. “Media pembelajaran harus sesuai dengan analisis kebutuhan dan karakteristik pembelajaran, perkembangan belajar siswa SD serta dengan mempertimbangkan alat pengukur keberhasilan belajar siswa” ungkap Mei. Siswa SD merupakan siswa yang berada dalam tahap perkembangan berpikiroperasional konkrit, yang mana mereka  masih berpikir dengan hal-hal yang bersifat kongkrit (nyata). Oleh karena itu media EPO berguna untuk mengenalkan ekosistem bagi siswa. Navi Atul Gempita menambahkan  Pop-Up Book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi serta memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. “Pop Up Book sangat identik dengan dunia anak-anak yaitu bermain” kata Navi. Media Pop Up Book memberikan materi pembelajaran yang dapat memberikan visualisasi yang lebih menarik kepada peserta didik.

Indah Suwaidah menjelaskan, bahan yang digunakan dalam membuat EPO ini adalah gunting, lem, kertas asturo, kertas karton dan kertas ivory. “Cara membuatnya pertama tentukan tema, subtema, dan pembelajaran sebagai materi yang akan dibuat pop up book” kata Indah. Lalu dibuat desain sesuai dengan materi tersebut dengan aplikasi CorelDraw atau bisa juga menggunakan aplikasi desain yang lain. Desain dibuat semenarik mungkin dengan banyak gambar dan warna. Ukuran kertas pada desain disesuaikan dengan lembaran pop up book yaitu A4. Cetak desain yang sudah jadi di percetakan menggunakan kertas ivory. Kemudian kertas karton digunting menjadi ukuran A4 sejumlah halaman buku yang diinginkan. Lapisi kertas karton dengan kertas asturo yang berwarna-warni, satu kertas asturo bisa digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kertas karton yang tadi digunting. Setelah halaman-halaman buku sudah jadi, selanjutnya gunting gambar desain-desain yang sudah dicetak berdasarkan bentuknya. Tempel gambar menggunakan lem sesuai dengan halaman. Teknik menempel gambarnya menggunakan teknik-teknik pop up. Terakhir tempel bentuk huruf yang akan dijadikan sebagai judul dan gambar untuk covernya, tunggu hingga lem merekat dengan sempurna dan pop-up book sudah siap. Karya ini berhasil meraih dana penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. (Dedy)