Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY) hari ini dipenuhi antusiasme ratusan mahasiswa teknik sipil dari seluruh Indonesia dalam ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XX dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XVI tahun 2025 yang berlangsung di GOR UNY Kamis-Minggu (13-16/11/25). Kedua kompetisi nasional ini menjadi wadah bergengsi bagi mahasiswa untuk menunjukkan inovasi, kreativitas, serta kemampuan rekayasa struktur yang berorientasi pada keberlanjutan.
Kedua kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi ini menjadi ajang bergengsi untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam berinovasi, merancang, dan membangun model struktur yang efisien, aman, dan berkelanjutan. Suasana kompetisi tampak dinamis. Para peserta menyusun model jembatan dan bangunan gedung dengan ketelitian tinggi, memperhitungkan aspek kekuatan struktur, efisiensi material, estetika, keamanan konstruksi, hingga kesesuaian dengan standar teknis nasional. Tribun GOR UNY dipadati pendamping, dosen, dan supporter yang memberikan dukungan penuh semangat.
Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) merupakan ajang nasional tahunan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kreativitas serta kemampuan mahasiswa teknik sipil dalam merancang dan membangun model jembatan maupun gedung. Di tengah kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, penduduk besar, dan tantangan geografis seperti gempa bumi, inovasi infrastruktur menjadi sangat penting untuk mendukung mobilitas, distribusi logistik, serta pembangunan berkelanjutan.
Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI Prof. Brian Yuliarto mengapresiasi UNY yang telah menjadi tuan rumah kompetisi nasional yang mendorong lahirnya inovator-inovator muda di bidang teknik sipil dan arsitektur. “Tema besar KJI dan KBGI adalah menekankan pentingnya rancangan struktur yang efisien, ramah lingkungan, kokoh dan berkelanjutan sebagai pilar menuju Indonesia Emas 2045” kata Brian Yuliarto. Kegiatan ini bukan sekedar kompetisi tapi juga ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa teknik sipil untuk berinovasi, berkolaborasi dan mengasah kemampuan berpikir kreatif serta solutif.
Sementara itu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UNY Prof. Guntur menegaskan bahwa penyelenggaraan kompetisi tingkat nasional ini sejalan dengan komitmen UNY dalam memperkuat pendidikan teknik berbasis praktik. “Kegiatan KJI KBGI merupakan agenda Kementerian sebagai wahana aktualisasi mahasiswa di bidang teknik sipil dan proses untuk sampai di babak final ini bukan sesuatu yang mudah. Oleh karenanya kami apresiasi hal ini” ungkap Prof. Guntur mewakili Rektor. Kompetisi ini tidak hanya mengukur kemampuan akademik namun juga mengasah kerjasama tim, pemecahan masalah dan kepekaan terhadap isu-isu teknis di lapangan.
Ketua Panitia KJI dan KBGI UNY Dr. Ir. Faqih Ma’arif mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 34 tim yang terdiri dari 10 tim kategori jembatan model pelengkung, 8 tim pada kategori jembatan model rangka baja berskala, 8 tim pada bangunan gedung baja serta 8 tim pada bangunan gedung beton pracetak. “Peserta tahun ini datang dari 24 perguruan tinggi se-Indonesia dengan 25 tim monev, 39 perwakilan perguruan tinggi, 42 tamu anggota tim, 34 dosen pembimbing, 34 ketua tim, 148 tim teknis dan 931 supporter sehingga total ada 1253 orang” ujarnya.
Selama tiga hari, peserta mengikuti serangkaian presentasi teknis, perakitan, hingga uji beban struktur, yang menjadi tahap paling menegangkan dalam kompetisi ini. Setiap kategori menuntut mahasiswa untuk memahami prinsip rekayasa modern yang mengutamakan keberlanjutan, efisiensi, dan keselamatan, sesuai tantangan nyata pembangunan infrastruktur di Indonesia—sebuah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan risiko bencana geologis.
Dengan terselenggaranya KJI XX dan KBGI XVI tahun 2025, UNY menegaskan perannya sebagai kampus yang aktif mendukung inovasi teknik, riset terapan, serta pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Kompetisi ini diharapkan mampu mencetak generasi insinyur muda yang adaptif, kreatif, dan siap berkontribusi bagi masa depan pembangunan nasional.
English