Mahasiswa UNY Ciptakan Biofungisida BlasOryzin untuk Cegah Hama Blas pada Padi

Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menciptakan inovasi ramah lingkungan berupa biofungisida fermentasi jerami dengan konsorsium mikroba yang diberi nama BlasOryzin. Produk ini dirancang khusus untuk mencegah penyakit blas pada tanaman padi sekaligus meningkatkan ketahanan tanaman.

Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2025. Tim pengembang terdiri atas Indah Aulia Putri (Pendidikan Kimia) sebagai ketua tim, bersama dengan Keysha Rahma Darelly (Kimia), Nur Azizah (Akuntansi), Rakha Yodha Givary (Manajemen), dan Diva Putri Fiestasari (Akuntansi). Mereka dibimbing oleh dosen pendamping Dita Puji Rahayu, M.Pd.

Menurut Indah Aulia Putri, penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae merupakan salah satu ancaman serius bagi produktivitas padi di Indonesia. Serangan hama ini dapat menurunkan hasil panen hingga 30 persen. Sementara itu, pestisida kimia sintetis yang umum digunakan petani seringkali meninggalkan dampak buruk pada tanah dan lingkungan. Berangkat dari persoalan itu, tim mahasiswa UNY berinisiatif mengolah limbah jerami padi yang selama ini jarang dimanfaatkan. Melalui proses fermentasi yang diperkaya dengan konsorsium mikroba bermanfaat (Pseudomonas putida, Bacillus subtilis, dan Trichoderma sp), lahirlah BlasOryzin. “Produk ini tidak hanya menekan perkembangan hama blas, tetapi juga memperkuat ketahanan tanaman dan menyuburkan tanah” tutur Indah, Sabtu (6/9/25).

Diungkapkan Keysha Rahma Darelly, BlasOryzin dibuat melalui tiga tahap utama. Pertama, pembuatan Liquid Organic Fertilizer (LOF) dengan mencampur jerami padi, air, EM4, dan molase, kemudian difermentasi selama dua minggu. Kedua, hasil fermentasi difiltrasi untuk menghasilkan pupuk organik cair dasar. Ketiga, ditambahkan mikroba bermanfaat sehingga produk siap dikemas. “Produk akhir berbentuk cairan berwarna cokelat muda dengan aroma khas fermentasi” katanya.

Untuk menjaga kualitas, BlasOryzin dikemas dalam spout standing pouch berukuran 100 mL yang praktis digunakan petani karena dilengkapi corong kecil dan tutup ulir. BlasOryzin hadir dengan label berisi merek, cara penggunaan, volume, tanggal produksi, serta barcode edukasi. “Penggunaannya pun mudah: 20 mL BlasOryzin dilarutkan dalam 1 liter air, lalu disemprotkan secara merata pada tanaman padi, terutama bagian daun” papar Rakha Yodha Givary. Selain sebagai pengendali hama blas, BlasOryzin juga kaya unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, serta mineral mikro yang bermanfaat untuk pertumbuhan padi.

Tim PKM-K UNY berharap BlasOryzin dapat membantu petani menghadapi ancaman penyakit blas sekaligus mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan, produk ini diharapkan dapat digunakan luas di berbagai sentra pertanian padi di Indonesia. “Inovasi ini kami rancang agar tidak hanya menyelesaikan masalah pertanian, tetapi juga memanfaatkan limbah jerami yang selama ini terbuang sia-sia,” ujar Diva Putri Fiestasari.

Melalui BlasOryzin, mahasiswa UNY berupaya memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
Inovasi
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus