Mahasiswa UNY Terdampak Bencana Aceh, Sumut, Sumbar menerima bantuan Living Cost dari Pemda DIY

Pemerintah Daerah DI Yogyakarta menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung keberlanjutan studi mahasiswa dengan menyerahkan Living Cost untuk Mahasiswa PTN dan PTS yang Terdampak Banjir di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 22 Desember 2025, bertempat di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sekretaris Daerah DIY, para asisten bidang, serta jajaran pimpinan dan perwakilan instansi strategis di lingkungan Pemerintah Daerah DIY. Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, OJK DIY, Direktur Utama Bank BPD DIY, pimpinan LLDIKTI, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, di antaranya UGM, UNY, ISI Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, serta perwakilan PTS. Hadir pula Ketua BAZNAS DIY, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan DIY, Yayasan YPMJ, Yayasan Jogja Chinese Art and Culture Centre, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tradisi dan nilai kemanusiaan yang telah lama dijalankan Yogyakarta. Ia menyampaikan bahwa ketika terjadi bencana di daerah lain, Yogyakarta selalu berupaya hadir memberikan dukungan, khususnya kepada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta agar tidak terhenti di tengah jalan akibat kondisi keluarga yang terdampak bencana.

“Peristiwa pagi ini sebetulnya adalah tradisi Yogyakarta. Ketika ada bencana di daerah lain, kami berpartisipasi, terutama untuk mahasiswa yang belajar di sini, agar tujuan mereka datang ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu tidak terputus. Tradisi ini sudah dimulai sejak masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada peristiwa PRRI di Sumatera Barat, dan saya hanya meneruskan nilai tersebut hingga hari ini,” tutur Sri Sultan.

Sri Sultan juga menyampaikan apresiasi kepada perguruan tinggi, yayasan, dan seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan kemudahan serta dukungan kepada mahasiswa terdampak bencana. Ia berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata dan mendorong para mahasiswa untuk tetap menyelesaikan pendidikannya hingga tuntas.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNY, Prof. Dr. Guntur, menyampaikan bahwa mahasiswa UNY yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berjumlah 227 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 130 mahasiswa masuk kategori terdampak ringan, 36 mahasiswa kategori sedang, dan 61 mahasiswa kategori berat. Berdasarkan jenjang pendidikan, sebaran mahasiswa terdampak terdiri atas 21 mahasiswa program D4, 68 mahasiswa S1, 80 mahasiswa S2, dan 58 mahasiswa S3.

Sebagai bentuk kepedulian berkelanjutan, UNY melalui Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni juga membuka Posko UNY Peduli yang berlokasi di Student Center UNY. Penggalangan dana tahap pertama direncanakan akan ditutup pada 31 Desember 2025. Selanjutnya, UNY akan memberangkatkan tim kemanusiaan ke Aceh menuju Posko UNY yang berlokasi di Universitas Samudra untuk menyalurkan bantuan secara langsung.

Lebih lanjut Ahmad Mulyadi selaku Koordinator Posko UNY Peduli menyampaikan bahwa ucapan terima kasih atas sinergi pemerintah daerah DIY dan Rektorat UNY yang memberikan bantuan moril dan material, maupun bantuan pendampingan pasca bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pembukaan Posko UNY Peduli merupakan kolaborasi antara berbagai unsur unit kegiatan di UNY.

Melalui kegiatan ini, UNY menegaskan perannya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem sosial yang responsif, empatik, dan berkomitmen terhadap nilai kemanusiaan serta keberlanjutan pendidikan mahasiswa di tengah situasi darurat.

Penulis
Sudaryono
Editor
Prasetyo Noviriyanto
Kategori Humas
IKU