Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Program Studi Manajemen Pemasaran, melaksanakan kegiatan edukasi dan aksi nyata bertema pemanfaatan limbah kardus beum lama ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sivitas akademika UNY dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Melalui kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada konsep inovasi sederhana berbasis barang bekas sekaligus didorong untuk menumbuhkan kebiasaan daur ulang sejak dini di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Kardus sebagai Inovasi Edukatif untuk Mendukung SDGs 9” ini diikuti oleh 27 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Wates. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta bertindak sebagai pemateri dan fasilitator dengan menyampaikan materi mengenai pentingnya inovasi berkelanjutan serta potensi limbah kardus yang dapat diolah menjadi produk bernilai guna, seperti lampu belajar. Melalui penjelasan tersebut, siswa diajak memahami bahwa inovasi tidak selalu memerlukan biaya besar atau teknologi rumit, melainkan dapat dimulai dari pemanfaatan bahan sederhana yang ada di sekitar.
Materi yang diberikan mencakup pengenalan SDGs 9, contoh produk inovatif yang dekat dengan kebutuhan sehari-hari, serta praktik langsung pembuatan lampu belajar dari limbah kardus. Pada sesi praktik, siswa dibimbing secara bertahap mulai dari menggambar pola, merakit struktur, hingga menyelesaikan lampu belajar yang siap digunakan. Antusiasme siswa terlihat selama kegiatan berlangsung, terutama saat mereka berhasil menyelesaikan karya masing-masing. Salah satu peserta mahasiswa, Callista Awalia Husni Putri, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang bermakna, baik bagi siswa maupun mahasiswa. Ia menuturkan bahwa melalui pendampingan langsung, mahasiswa dapat melihat bagaimana ide inovasi sederhana mampu memicu kreativitas siswa serta meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk terus dikembangkan karena mampu menanamkan nilai inovasi dan keberlanjutan sejak usia sekolah.
Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi siswa, terutama dalam mengubah cara pandang mereka terhadap limbah di lingkungan sekitar. Kardus bekas yang sebelumnya dianggap sebagai sampah kini dipahami sebagai bahan yang masih dapat dimanfaatkan kembali. Selain meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri, kegiatan ini juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan melalui praktik daur ulang yang lebih sadar dan terarah.
Secara keseluruhan, kegiatan edukasi dan praktik pembuatan lampu belajar dari limbah kardus ini tidak hanya memperkuat pemahaman siswa mengenai SDGs 9, tetapi juga berkaitan dengan SDGs 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Diharapkan, pengalaman ini dapat mendorong siswa untuk terus berinovasi dan menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
English