SDGs #5 Gender

Berkat KIP Kuliah Kartika Bisa Studi Lanjut
humas Sat, 08/06/2022 - 11:39

Keinginannya menjadi guru mendorong Raden Rara Kartika Dewi mendaftar di UNY, dan diterima pada program studi pendidikan ekonomi Fakultas Ekonomi melalui jalur SNMPTN. “Saya ingin jadi guru untuk mendarmabaktikan ilmu yang saya miliki untuk mencerdaskan siswa” katanya.

Pencegahan Nikah Dini Itu Perlu

Siklus kehidupan manusia dimulai dari masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa kemudian menikah hingga beranjak tua. Pada saat remaja manusia mengalami dua kejadian penting yaitu menstruasi atau mimpi basah. Menurut sebagian masyarakat yang masih berpikiran feodal, gadis remaja yang sudah mengalami menstruasi sudah layak untu berumah tangga.

Berkat KIP Kuliah Dewi Dapat Studi Lanjut di UNY

Pada awalnya sudah ada cita-cita menempuh pendidikan tinggi dengan kuliah namun karena usaha orang tuanya mengalami kemunduran maka keinginan itu nyaris dihilangkan. Inilah yang dialami Dewi Nabilla Putri alumni SMAN 10 Yogyakarta. Dewi juga tidak yakin dapat masuk sebagai siswa yang eligible dalam SNMPTN karena persaingannya ketat.

Mahasiswa FE UNY Sabet Juara 2 Duta Arsip DIY
humas Fri, 07/08/2022 - 12:49

Arsip tetap penting dalam era revolusi industri dan merupakan sumber informasi penting tentang sejarah masa lalu. Pada era sekarang arsip dapat menunjang kegiatan birokrasi dan alat bantu pengambil keputusan sekaligus gabungan otomatisasi dengan teknologi cyber.

Wisudawan Cumlaude Itu Putri Buruh Jahit
humas Tue, 06/28/2022 - 12:04

Raut muka Agus Siswanto dan Mimin Jeminten terharu. Hari ini tugas mereka memberikan pendidikan telah purna setelah putri bungsunya diwisuda secara daring dari rumah kontrakannya di dusun Kemantren II, Semawung, Bagelen, Purworejo.

Kisah Sukamdi, Buruh Yang Dua Putrinya Kuliah Gratis di UNY

Rumah bercat biru di depan Candi Morangan itu terlihat asri dengan rerimbunan pohon di sekitarnya. Pemilik rumah menyambut hangat kedatangan kami disana, dia adalah pasangan suami istri Sukamdi dan Wijirah. Sukamdi berprofesi sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu sedangkan Wijirah seorang ibu rumah tangga.